Penyebaran Video Hoax Jenazah Covid, Polisi Amankan 7 Orang
Berselang sehari pasca viralnya video hoax terkait jenazah Covid-19 yang diinformasikan dicongkel matanya, Polres Probolinggo langsung mengamankan tujuh orang sebagian besar remaja. Mereka diduga menyebarkan video jenazah almarhumah Ma, 49 tahun warga Desa Alastengah, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.
“Terkait video jenazah Covid-19, kami mengamankan tujuh orang, yang diduga menge-share video tersebut melalui media sosial,” kata Kasar Reskrim Polres Probolinggo, AKP Rizki Santoso, Sabtu, 7 November 2020.
Ketujuh pelaku terdiri dari enam laki-laki dan seorang perempuan. Yakni, S 33 tahun, MS 28 tahun, RH 24 tahun, SF tahun, keempatnya warga Kecamatan Paiton. Kemudian NS 40 tahun, warga Kecamatan Kraksaan dan M 25 tahun, warga Kecamatan Pakuniran. Terakhir M, seorang perempuan bersia 25 tahun, warga Kecamatan Paiton.
Disinggung status ketujuh orang itu, Rizki mengatakan, sebatas sebatas saksi. “Mereka sebatas saksi tetapi tidak menutup kemungkinan bisa menjadi tersangka. Tergantung hasil penyelidikan,” katanya.
Satreskrim juga sedang memburu aktor utama penyebar video hoax yang viral melalui media sosial. Video berdurasi 12 detik itu menggambarkan jenazah dengan narasi organ tubuhnya (matanya) dicungkil.
Video ini dibantah Ainur Huda, anggota keluarga almarhumah Ma atau Mahmudah (49). Ia menyangkal kabar yang beredar di media massa.
"Tidak ada organ tubuh almarhumah yang hilang. Kedua mata almarhumah masih utuh. Memang keluar darah dari hidung jenazah,” katanya.
Huda menambahkan, semasa hidupnya almarhumah mempunyai penyakit bawaan sebelum dirawat di RSUD dr Mohamad Saleh, Kota Probolinggo. Mahmudah mengidap hipertensi sejak belasan tahun silam.
Huda mengakui, menjelang pemakaman memang peti jenazah sempat dibuka. “Peti jenazah dibuka karena ibunya ingin melihat jenazah anaknya untuk terakhir kali,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, video pendek yang menayangkan jenazah dengan narasi organ tubuhnya hilang ramai di media sosial. Video itu kali pertama beredar, Kamis malam, 5 November 2020.
Dalam video itu terlihat seorang laki-laki berkopiah putih membuka kain kafan jenazah. Jenazah itu selain dibungkus kain kafan, di bagian dalamnya juga dilapisi plastik karena mengikuti protokol kesehatan. Soalnya, almarhumah terkonfirmasi meninggal dunia karena Covid-19 dengan penyakit penyerta (komorbid) hipertensi yang mengakibatkan stroke.
Dalam tayangan video itu terdengar sejumlah perempuan berteriak-teriak histeris. “Ya, Allah mak dekiyyeh...” (Ya, Allah kok seperti ini, Red).
Yang membuat heboh, video itu dibagikan di media sosial dengan tambahan narasi bahwa kedua mata jenazah dicongkel. Hal itu ditandai mengalirnya darah pada wajah jenazah.
Advertisement