Penyebab Munculnya Isu Prabowo Gunakan Konsultan Rusia
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memastikan tidak ada konsultan dari Rusia dalam tim pemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 ini. Tuduhan tim Jokowi yang menuding ada propaganda Rusia di balik tim pemenangan Prabowo dinilai mengada-ada dan hoax.
“Isu itu (Konsultan Rusia) pertama muncul setelah beredar video Pak Prabowo berjabat tangan dengan seorang pejabat Kedutaan Besar Rusia sebelum pidato kebangsaan di Jakarta Convention Center, Jakarta, 14 Januari lalu,” kata Direktur Luar Negeri BPN Prabowo-Sandi, Irawan Ronodipuro dalam keterangan tertulis, Selasa 5 Februari 2019.
Saat pidato kebangsaan, BPN memang mengundang sejumlah pejabat tinggi dari kedutaan besar negara sahabat. Setidaknya ada 13 perwakilan kedutaan yang hadir, di antaranya dari Kedubes Rusia, Australia, Inggris, Belanda, Swedia, Singapura, Uni Eropa, India, Jepang, Cina, Malaysia, dan Belanda.
Selama ini, Partai Gerindra sama dengan partai politik lainnya, menjalin hubungan baik dengan kedutaan besar negara-negara sahabat sehingga wajar jika saat diundang mereka hadir. “Apalagi Pak Prabowo saat ini calon presiden,” ujarnya.
Irawan menyebut Jokowi telah mendapat informasi salah dari orang-orang sekelilingnya yang mengatakan Prabowo menggunakan konsultan Rusia.
Isu konsultan Rusia ini menguat setelah Presiden Jokowi melontarkannya saat berada di Surabaya pada Sabtu, 2 Februari 2019.
“Isu ini jelas memprovokasi dan mengganggu suasana demokrasi yang diharapkan terus berlangsung damai hingga pemilu berakhir," ujarnya.
Irawan mengatakan, anggota BPN saat ini memang banyak yang berlatar belakang pendidikan di luar negeri, namun tidak ada sama sekali konsultan dari Rusia. (man)
Advertisement