Penyebab Marquez Jatuh 2 Kali di Q2 MotoGP Mandalika Terjawab
Terjawab sudah mengapa pembalap Repsol Honda Team tidak menunjukkan performa bagus selama babak kualifikasi 2 MotoGP pada Sabtu, 19 Maret 2022 di Sirkuit Mandalika.
Marc Marquez mengalami dua kali jatuh di babak kualifikasi itu. Jatuh yang pertama lumayan parah, Marquez harus menuju paddock dan mengganti motor baru.
Tak lama kemudian, saat sesi kualifikasi kedua kurang tiga menit usai, Marquez jatuh lagi. Akhirnya dia harus puas start dari peringkat ke-15.
Senasib dengan Pol Espargaro, rekan satu tim-nya. Beberapa kali dia terlihat agak mengangkat kakinya saat melibas tikungan. Tandanya dia hampir jatuh tetapi masih bisa mengendalikan RCS213V-nya.
Mengapa begini? Pol Espargaro yang menyebutkan bahwa penyebab utamanya adalah Michelin membawa ban “casing berbeda” dengan teknologi 2018 atau ban produksi 2018.
Alasan Michelin adalah melihat dari hasil tes pramusim Februari lalu di Mandalika yang sangat panas, mereka memutuskan membawa ban yang berbeda dengan yang digunakan di tes pramusim itu.
Sedangkan Repsol Honda Team membangun motor RCV213V 2022 ini dengan berdasarkan pada ban Michelin versi baru, 2022. Diklaim kompon soft-nya itu lebih lembut.
Tetapi saat balapan di Mandalika 18-20 Maret, Michelin malah membawa ban berbeda. Dengan kompon yang lebih keras. Meskipun sama-sama tipe kompon soft.
“Sejak tahun lalu, Honda mengambil banyak informasi dari ban Michelin tipe soft versi 2022. Kami bekerja keras dan sangat banyak melakukan pengembangan. Saat tes di Sepang dan Mandalika, kami cocok dengan ban yang soft versi 2022,” bilang Espargaro kesal.
Menurutnya, motor Honda ini dibuat dan dikembangkan tidak untuk ban yang berusia 4 tahun itu. Menurut Espargaro, ini sangat tidak adil. Tim dan pembalap sudah berbuat sangat banyak dalam pengembangan. Dan kami tidak layak menerima hasil seperti hari ini.
Di sisi lain, meskipun Honda mengomel dengan ban Michelin yang telah berusia 4 tahun itu, Ducati dan Yamaha cuek saja.
Jorge Martin lebih suka ban versi 2022. Sedangkan rekan satu timnya, Johann Zarco lebih suka ban Michelin dengan kompon edisi 2018.
Sehingga kedua pembalap Pramac Ducati ini bisa berada di grid depan menemani Fabio Quartararo saat memulai MotoGP seri 2 Mandalika Minggu, 20 Maret 2022 besok.
“Saat sesi latihan bebas hari Jumat saya merasakan ban ini enak untuk yang belakang. Tetapi ketika ban mulai habis membuat grip berkurang, performa juga berkurang, dan saya merasakan banyak spin. Kita akan melakukan yang terbaik di sesi balapan besok,” tutur Martin atas ban Michelin versi 2018.
Senada dengan Martin, Quartararo juga lebih suka ban yang digunakan saat test pramusim. Michelin versi 2022. “Ban 2022 ini lebih nyaman, dan tidak banyak berbeda dengan versi 2018. Tetapi saya pribadi lebih suka yang versi 2022,” tuturnya.
Sementara itu, meski tak mempersoalkan tipikal kedua ban tersebut, Johann Zarco memuji ban Michelin versi 2018.
“Saya juga merasakan apa yang diungkapkan Quartararo dan Martin. Tetapi untuk saya performa berkurang sedikit tetapi ban lebih konsisten itu hasilnya akan baik juga,” tuturnya, dengan bukti Zarco bisa berada di P3 saat start Pertamina Grand Prix of Indonesia Minggu, 20 Maret 2022 besok.
Jadi kita lihat saja bagaimana polemik ban Michelin 2018 vs 2022 ini selama dan sesudah race berlangsung.
Minggu, 20 Maret
09.00 : Idemitsu ATC Race 2
10.00 – 10.10 : Moto3 warm up
10.20 – 10.30 : Moto2 warm up
10.40 – 11.00 : MotoGP warm up
12.00 : Moto3 balapan 23 lap
13.20 : Moto2 balapan 25 lap
15.00 : MotoGP balapan 27 lap
Advertisement