Penyebab Bocah Melepuh Usai Mandi di Sungai Jember Terungkap
Hasil uji laboratorium sampel air yang dipakai mandi oleh Mohammad Abil Pratama, 14 tahun, warga Desa/Kecamatan Ambulu, Jember akhirnya terungkap. Diketahui terdapat zat berbahaya dalam kandungan air sumur dan sungai.
Kepala Dinas Kesehatan Jember dokter Hendro Soelistijono mengatakan, pasca menerima pasien dengan kondisi kulit melepuh, pihak RSD Soebandi Jember mengambil sampel air yang dipakai korban. Yakni sampel ari di sumur dekat rumah korban dan sampel air sungai saluran irigasi tempat korban berenang.
Berdasarkan hasil uji laboratorium, ditemukan zat mangan dalam air sumur yang biasa dipakai mandi dan minum oleh korban. Meskipun kadar mangan dalam air itu dalam batas aman, namun jika dikonsumsi secara terus-menerus akan menyebabkan berbagai penyakit, yakni gangguan pencernaan dan ginjal.
Kendati demikian, air sumur di dekat rumah korban masih aman dipakai untuk mandi dan mencuci. Karena itu, Hendro sudah meminta Kepala Puskesmas Ambulu memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak mengonsumsi air yang ada di dalam sumur tersebut. “Dalam air sumur ditemukan zat mangan, yakni mineral yang berasal dari bebatuan. Mangan jika dikonsumsi secara terus menerus akan menyebabkan gangguan ginjal dan pencernaan, serta penyakit lainnya,” kata Hendro, Selasa, 23 Januari 2024.
Sedangkan hasil uji laboratorium air sungai saluran irigasi sawah, ditemukan dua zat kimia berbahaya berupa nitrit (natrium nitrit) dan kupri (tembaga). Nitrit merupakan zat kimia yang biasa dipakai sebagai pengawet makanan dan pestisida. “Kandungan dalam air aliran sungai itu, bisa kita memahami berasal dari penggunaan pestisida oleh para petani. Sebab saluran irigasi tersebut ada di area persawahan,” tambahnya.
Berdasarkan kadar zat berbahaya yang terkandung dalam air sumur dan sungai, Hendro memastikan tidak menjadi penyebab kulit Mohammad Abil Pratama melepuh.
Berdasarkan diagnosis, yang bersangkutan murni mengalami alergi obat maupun makanan. Alergi tersebut yang menyebabkan korban mengalami kondisi mirip Sindroma Stevens-Johnson. "Karena kandungannya tidak begitu besar. Jika memang disebabkan oleh air, maka seharusnya iritasi mengenai seluruh tubuh, tapi ini hanya di kulit-kulit tertentu," jelasnya.
Kendati bukan menjadi penyebab kulit korban melepuh, Hendro mengimbau masyarakat tidak memanfaatkan air sungai dari saluran irigasi tersebut untuk mandi. Karena dipastikan air dalam sungai-sungai tersebut banyak tercemar. “Kami mengimbau masyarakat jika memang tidak perlu tidak memanfaatkan air sungai dari saluran irigasi untuk mandi. Karena pasti sudah tercemar oleh penggunaan pestisida dari para petani,” pungkasnya.
Advertisement