Penyebab Banjir Sumberejo, Pemkot: Warga Juga Salah
Banjir mulai menggenangi Sumberejo Surabaya sejak Jumat 3 Mei 2019 dinihari tadi. Penyebabnya, selain karena volume air di anak sungai Kali Lamong yang meningkat, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya juga menuding ada penyebab lainnya. Pemerintah Kota Surabaya menuding banjir di Sumberejo ini, juga disebabkan karena ulah warga yang kurang bertanggung jawab.
Kepala Bidang Humas Pemerintah Kota Surabaya, Muhammad Fikser mengatakan, saat meninjau lokasi banjir mendampingi Wali Kota Surabaya pagi tadi, Wali Kota menemukan tanggul-tanggul di sepanjang anak sungai Kali Lamong, yang dijadikan lahan cocok tanam. Ternyata, ada warga yang memanfaatkan tanggul-tanggul di sepanjang anak sungai Kali Sungai Lamong untuk menanam jagung.
“Tanggul itu dari tanah dan bambu-bambu. Sebenarnya tidak boleh dibuat cocok tanam oleh warga. Itu yang membuat tanggul jebol karena tanah menjadi gembur," ujar Fikser kepada ngopibareng.id
Kata Fikser, pembangunan tanggul sepanjang 7,5 km itu sebenarnya bukan menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Surabaya. Melainkan tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWS). Namun, karena ini menyangkut nasib warga Surabaya agar tak kebanjiran, akhirnya Pemkot jadi ikut turun tangan membangun tanggul beberapa tahun yang lalu.
Kata Fikser, Pemkot Surabaya sebenarnya sudah pernah melarang warga untuk bercocok tanam di tanggul tersebut. Larangan itu, sebenarnya sudah terbukti efektif karena beberapa tahun terakhir daerah itu tak pernah banjir. Namun tahun ini jadi kebobolan.
"Sudah dilarang. Tapi ya namanya warga kalau sudah kejadian gini kan baru tau kenapa Pemkot melarang," lanjutnya.
Untuk mengatasi banjir tersebut, kata Fikser Pemkot Surabaya telah melakukan tindakan menambal tanggul yang jebol itu. Saat ini, Pemkot Surabaya juga sudah mendatangkan alat berat untuk menambal tanggul yang jebol. Pemkot juga menyediakan karung pasir sebagai penahan air.
"Target kami malam ini sudah surut setidaknya bisa dilewati oleh mobil biasa atau motor. Sekarang sudah turun 20 sentimeter airnya. Luapan kali sudah tidak ada, tinggal air yang mengalir ke arah Kali Lamong sisi utara," ujarnya.
Sedangkan untuk menolong warga, Pemkot juga sudah menerjunkan perahu karet. Selain itu, kendaraan milik pemkot juga sudah diturunkan untuk membantu warga beraktivitas. Bantuan air bersih, sarana kesehatan, makanan dan sembako bagi warga yang terdampak juga sudah tersedia. (alf)