Penyaluran BLT-DD, Khofifah Minta Trenggalek Tak Seperti Surabaya
Gubernur Jawa Timu Khofifah Indar Parawansa, menyindir kehebohan pembagian Bantuan Langsung Tunai-Dana Desa (BLT-DD) di Kota Surabaya, yang tidak sesuai dengan protokol kesehatan yang ditetapkan. Salah satunya mengindahkan imbauan untuk sosial dan physical distancing.
Hal itu disampaikan oleh Khofifah, saat melakukan video conference dengan Bupati Trenggalek Muhammad Nur Arifin, Rabu 13 Mei 2020.
Meski tidak menyebutkan secara spesifik lokasi kejadian tersebut, namun Khofifah meminta kepada Trenggalek dan daerah lainnya, agar pemberian BLT-DD tidak seperti di Kota Surabaya.
"Begini pak, saya pesan ya, nanti kalau pencairan dana BLT Bansos jangan sampai begini. Hari ini saya mendengar di Surabaya tetap berkerumun gitu loh. Minta tolong nanti dijaga warganya, supaya tetap menjaga jarak yang aman Pak Bupati," ujar Khofifah kepada Gus Ipin sapaan akrab Nur Arifin.
Permintaan Khofifah itu langsung ditanggapi serius Bupati Trenggalek. Ipin mengaku sudah saling berkoordinasi dan telah menata pencairan bantuan tersebut dengan baik. Bahkan Ipin mengaku sudah berkoordinasi dengan PT Pos Indonesia, agar penyaluran bantuan tidak berkerumun.
"Siap bu, kami sudah koordinasi dengan PT Pos. Nanti ada daerah yang kita antar, ada juga yang physical distancing, kita jadwal. Lalu untuk warga perantau, bisa menggunakan aplikasi agar bisa masuk ke aplikasi tanpa dikenakan biaya, sehingga bisa tetap utuh menerima haknya. Tidak perlu berkerumun," katanya.
Sebelum menyindir Kota Surabaya, dalam konferensi pers itu, Gus Ipin memaparkan pembagian program BLT-DD yang telah dilakukan Pemprov Jatim.
Ia mengaku pencairan tahap pertama di Kabupaten Trenggalek sudah dilakukan sejak bulan April. Hari ini, sudah ada 147 desa atau 97 persen desa yang sudah mendapatkan BLT-DD.
"Di Trenggalek total ada 152 desa. Sebanyak 147 sudah terima BLT-DD," katanya.
Pihaknya menargetkan, seluruh pencairan BLT-DD di Kabupaten Trenggalek akan selesai sebelum 15 Mei, sehingga warga bisa secepatnya memanfaatkan bantuan tersebut.
Menanggapi cepatnya penyaluran oleh Kabupaten Trenggalek, Khofifah mengapresiasi pencapaian dalam penyaluran BLT-DD ini. Khofifah menyebut, sampai batas waktu penyaluran BLT DD, Trenggalek merupakan daerah pertama dari seluruh Indonesia yang menyelesaikan penyaluran tahap pertama BLT-DD.
"Ini akan menjadi rekor bagi njenengan. Kalau sampai tanggal 15 bisa mencapai 100 persen penyalurannya, ini akan menjadi role model bagi semua, Pak," kata Khofifah kepada Bupati Trenggalek.
Ia berharap, semua daerah dapat melakukan percepatan pencairan di saat pandemi Covid-19. Dia percaya bahwa setiap daerah memiliki cara terbaik untuk melakukan percepatan pencairan dana desa.
Seperti diketahui, sindiran Khofifah tersebut dianggap merujuk kepada kejadian pencairan Bansos di Kota Surabaya, tepatnya berada di jalan Jawa. Kejadian tersebut viral di media sosial beberapa waktu lalu. Dalam video yang viral tersebut, terlihat warga Kota Surabaya berjubel dalam mengantre saat pengambilan bantuan sosial. Mereka mengabaikan anjuran pemerintah.