Penyakit Mulut dan Kuku Merebak, Pasar Hewan Blora Ditutup
Pasar Hewan Blora kembali dilakukan penutupan oleh Pemerintah Kabupaten Blora. Penutupan ini dilakukan sejak Selasa 10 Januari 2023 kemarin.
Penutupan Pasar Hewan Blora tersebut, menyusul merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi. Tercatat, 261 ekor sapi dilaporkan mati selama November-Desember tahun 2022 lalu.
Sedangkan hingga kemarin, belasan ekor sapi juga dilaporkan terkena penyakit tersebut. Penutupan Pasar Hewan Blora dilakukan untuk mencegah penularan meluas.
Kepala Bidang Pasar Dinas Perdagangan dan UMKM Blo, Soni Suprianto, menjelaskan, keputusan penutupan Pasar Hewan itu, merupakan tidak lanjut atas hasil rapat tim penanggulangan PMK.
Serta rekomendasi dari direktorat jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian (PKH Kementan RI).
"Adapun surat perihal penutupan kepada semua UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah, Red) baru kita proses," jelasnya, Rabu 11 Januari 2023.
Meski belum ada surat edaran resmi, pihaknya mengaku telah mengumumkan kepada beberapa pihak terkait.
"Untuk pemberitahuan melalui telephone sudah kami laksanakan," lanjutnya.
Kepala UPTD Pasar Wilayah satu, Eko Budi Utomo menambahkan, penutupan pasar hewan dilakukan tidak hanya pada pasar sapi. Namun juga berlaku bagi pasar kambing.
Penutup pasar hewan ini merupakan yang kedua kalinya setelah adanya kasus PMK di Blora.
Sebelumnya, Pasar Hewan Blora pernah ditutup pada 26 Mei 2022 lalu. Karena meningkatnya kasus PMK di Blora. Berlangsung selama 10 pekan.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pangan Pertanian Peternakan Dan Perikanan (Kabid Keswan DP4) Kabupaten Blora Tejo Yuwono menjelaskan, laporan merebaknya kasus PMK di Blora diterimanya senak akhir Desember lalu.
Pihaknya lalu menelusuri penyakit menular hewan itu di Kecamatan Todanan. Daerah itu terdapat laporan kasus paling banyak.
"Hasil penelusuran itu mulai akumulasi dari November hingga Desember sampai awal Januari itu laporan kematian di 25 desa," jelasnya.