Penyakit Misterius Serang Ratusan Warga India
Wilayah di Andhra Pradesh, India, melaporkan penyakit misterius yang menyerang ratusan orang, sejak Sabtu pekan lalu. Setidaknya satu orang meninggal, dan 600 lainnya dirawat denga gejala pusing, kejang, dan mual.
Pasien pertama dari penyakit aneh ini diketahui berasal dari kota Aluru, kemudian pada Minggu, jumlah pasien bertambah menjadi 200, dan seorang pasien berusia 45 tahun, meninggal di Minggu sore.
Pada Rabu, jumlah meningkat hingga 600 orang, dan pada Kamis 10 Desember 2020, sebanyak 85 persen dari pasien telah dipulangkan.
Belum diketahui penyebab pasti dari penyakit tersebut. Namun, semuanya tak berkaitan dengan infeksi Covid-19.
Penyebab Penyakit Misterius
Sejumlah pakar kemudian mengaitkan penyakit dengan limbah industri tenun yang banyak berada di Eluru. Sebagian lain mengaitkannya dengan keracunan klorin, yang banyak digunakan selama pandemi Covid-19.
Dokter juga menemukan adanya jejak timbal dan nikel pada sampel darah pasien dengan jumlah yang tinggi. Jumlah kandungan ini menurun setelah pasien dirawat sehari semalam di rumah sakit.
Pemerintah juga menyebut sedang memeriksa sampah pembakaran baterai bekas sebagai penyebab sakit, meski tidak menjelaskan detilnya.
Kemungkinan lain juga sedang dikembangkan. Diduga warga terpapar organoklorida, zat yang banyak ditemukan di dalam pestisida untuk mengendalikan nyamuk. Seorang pejabat senior mengaku kini pemerintah sedang mencari kandungan zat ini dalam sampel air minum dan susu.
Dampak Zat Kimia
Sejumlah zat yang dipaparkan memiliki dampak buruk bagi kesehatan.
Kandungan klorin di dalam darah bisa menyebabkan gangguan pada otak, sistem saraf, dan organ vital seperti jantung dan paru.
Sedangkan organoklorida termasuk zat yang dilarang di banyak negara. Zat ini banyak dikaitkan dengan kanker dan risiko kesehatan lainnya. Belum jelas bagaimana zat ini digunakan di India, namun zat kimia ini juga ditemukan di DDT untuk mengontrol nyamuk.
Kini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meneliti lingkungan di sekitar Eluru, mengumpulkan informasi, termasuk sumber makanan.
Sedangkan pihak kesehatan setempat melakukan berbagai tes dan kementerian setempar menjanjikan tindakan korektif setelah investigasi selesai. (Rtr)