Penyakit Leptospirosis Mengganas di Pacitan, 3 Meninggal
Tiga orang meninggal dan ratusan warga terinfeksi penyakit leptospirosis yang terjadi di Kabupaten Pacitan. Warga yang banyak terinfeksi bakteri yang dibawa kencing tikus itu menyasar di 3 kecamatan. Yaitu Kecamatan Nawangan, Sudimoro dan Ngadirejo.
Awal kasus ini, menyasar ke warga di Kecamatan Nawangan, pada awal Februari lalu. Namun, kini penyakit tersebut menjangkiti warga di Kecamatan Ngadirejo dan Sudimoro. Warga sebagian telah dirawat di RSUD dr Darsono Kota Pacitan.
Menurut Koordinator Pengendalian Penyakit Menular Puskesmas Nawangan, Pacitan, Wahyu Tri Widodo, warga yang diduga suspect leptospirosis sebanyak 112 orang dan yang dinyatakan positif ada 24 orang dan 3 orang meningga dunia.”Ada tiga orang yang meninggal dunia,” ujarnya dikutip kompas.tv, pada Rabu 1 Maret 2023.
Menurut Wahyu, penderita leptospirosis, biasanya mengalami keluhan. Di antaranya demam tinggi hingga nafsu makan yang berkurang, juga ditandai dengan sakit nyeri pada betis kaki yang bersangkutan.
Warga yang positif terjangkit leptospirosis sebagian dirawat di Puskesmas dan sebagian dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Darsono Pacitan.
Mengutip dari laman btklsby.go.id menyebutkan, pihak BBTKLPP Surabaya dan Kabupaten Pacitan, telah menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB, 22 – 24 Februari 2023.
Tim BBTKLPP Surabaya terdiri dari epidemiolog, sanitarian, dan pranata laboratorium bergabung bersama tim surveilans Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, dan Puskesmas setempat melakukan penyelidikan dan respon. Tujuannya melakukan identifikasi kasus, pengamatan faktor risiko penyakit, upaya pengendalian, menilai besarnya masalah, dan penyelidikan sumber penularan penyakit.
Kegiatan dilakukan dengan pemasangan trap tikus sebanyak 50 buah. Tikus yang tertangkap dilakukan indentifikasi dan pengambilan ginjal tikus. Ginjal tikus akan diperiksa di laboratorium dengan metode PCR untuk mengetahui adanya bakteri leptospira.
Identifikasi, dan bedah tikus untuk petugas puskesmas dilakukan sehingga dapat melakukan pengendalian rodent secara mandiri. Surveilans bersama petugas Puskesmas Nawangan, Puskesmas Mujing, dan Puskemas Gondang sekaligus didukung oleh Kepala dan aparat Desa Mujing dan Gondang.
Kasus leptospirosis di Puskesmas Nawangan, Pacitan, meningkat sebanyak 16 kasus Bulan Januari dan 19 kasus di Bulan Februari. sampai tanggal 21. Kebanyakan kasus memiliki faktor risiko penyakit yaitu bekerja sebagai petani di ladang tanpa menggunakan alat kaki.