Penyakit ini Dominasi Kasus Kematian Jemaah Haji di Arab Saudi
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Liliek Marhaendro Susilo mengatakan, ada sejumlah penyakit yang perlu diwaspadai para jemaah haji. Pasalnya, penyakit ini dapat menyebabkan kematian.
“Pemicu penyakit yang lebih berat seperti diabetes melicus, gangguan metabolisme lemak, kemudian juga inspeksi saluran pernapasan,” kata Liliek dalam acara pembekalan bagi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH) 2023 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu, 12 Maret 2023.
Menurut Liliek, jemaah haji Indonesia sebagian besar memiliki riwayat penyakit. Adapun penyakit yang paling banyak diderita jamaah antara lain, Dislipidemia atau gangguan metabolisme lemak, Hipertensi, Diabetes Melicus dan sebagainya.
“Penyakit tersebut nantinya menimbulkan penyakit lebih berat dan dapat menyebabkan kematian karena jantung, paru, hipertensi, stroke,” katanya.
Untuk mencegah hal tersebut, Liliek meminta pembimbing ibadah haji untuk melihat secara hati-hati kondisi kesehatan jemaah dan jangan semua jemaah diperlakukan sama dalam melakukan aktivitas. Terutama sebelum puncak haji.
“Sebaiknya aktivitasnya disesuaikan dengan kemampuan fisik masing-masing. Armuzna itu puncak haji, saat itu jamaah seharusnya dalam puncak kebugarannya bukan dalam puncak kelelahan,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga akan mendirikan klinik di hotel. Di mana setiap jemaah yang lalu lalang akan melewati klinik tersebut. “Tujuannya, kalau mereka mengalami gangguan kesehatan bisa langsung konsultasi kepada tenaga kesehatan,” katanya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga menugaskan dokter-dokter spesialis di setiap sektor. Mereka ini berada di luar hotel seperti di tempat ibadah agar lebih mendekat kepada jemaah.
“Di situ kita tempatkan dokter-dokter spesialis sehingga bisa langsung diidentifikasi jemaah yang sakit apakah ini bisa dirujuk ke rumah sakit haji indonesia yang sifatnya darurat atau di klinik arab saudi supaya jemaah ini dapat penanganan yang cepat dan tepat,” ucapnya.
Berdasarkan data yang dihimpun Pusat Kesehatan Haji sejak 2018 hingga 2022, penyebab kematian jemaah haji Indonesia terbanyak karena penyakit jantung dan paru. Kematian jemaah haji Indonesia banyak terjadi pada puncak haji setelah melakukan ibadah di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).