Penurunan Harga Tiket Pesawat Picu Deflasi di Kota Malang
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, Sunaryo mengatakan turunnya harga tiket pesawat menjadi faktor utama penyebab deflasi yang terjadi di Kota Malang. Dari catatan BPS pada bulan Juni 2019 deflasi yang dialami Kota Bunga mencapai 0,17 persen.
"Turunnya harga tiket pesawat menjadi penyumbang terbesar deflasi di Kota Malang. Penurunan harga tiket pesawat yang mencapai 3,90 persen ini menyumbang kurang lebih -0,11 persen deflasi," kata Sunaryo, pada 1 Juli 2019 kemarin.
Lanjut Sunaryo, penurunan deflasi yang terjadi di Kota Malang ini terendah di Jawa Timur. "Paling tinggi deflasi terjadi di Probolinggo yang mencapai 0,48 persen.
Sunaryo menambahkan, menunggu keputusan pemerintah pusat sebagai pihak yang berwenang, karena belum semua maskapai menurunkan harga pada bulan Juni. "Diharapkan pada bulan Juli ini semua maskapai menurunkan harga tiket pesawat," katanya.
Selain turunnya harga tiket pesat, deflasi di Kota Malang juga disebabkan karena turunnya harga bahan makanan. Seperti harga bawang putih sebesar 15,27 persen dengan andil sebesar -0,09 persen, daging ayam ras sebesar 2,84 persen dengan andil sebesar -0,03 persen, telur ayam ras sebesar 5,14 persen dengan andil -0,02 persen.
Di sisi lain, beberapa komoditas mengalami kenaikan harga sehingga menahan laju deflasi. Komoditas itu antara lain harga cabe merah sebesar 18,92 persen dengan andil 0,06 persen, emas sebesar 1,97 persen dengan andil sebesar 0,01 persen, batu bata sebesar 4,17 persen dengan andil sebesar 0,01 persen.
"Komoditas yang menahan deflasi pada Juni 2019 banyak, selain cabai merah, juga emas perhiasan, batu bata, daging ayam kampung, jeruk, tarif kereta api, bimbingan belajar, gula pasir, kelapa, dan kentang,” katanya. (teo)