Penumpang Diprediksi Naik 14 Persen, ASDP Ketapang Banyuwangi Siapkan Buffer Zone dan Kantong Parkir
Pengguna jasa penyeberangan di lintas Ketapang-Gilimanuk diperkirakan naik 10-14 persen pada libur Natal dan tahun baru (Nataru) tahun ini. Puncak arus liburan diperkirakan terjadi pada 22 dan 23 Desember 2024. ASDP Ketapang, Banyuwangi, telah menyiapkan buffer zone dan kantong parkir untuk delaying sistem jika terjadi kepadatan kendaraan.
General Manager PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Yani Andriyanto mengatakan, perkiraan peningkatan pengguna jasa penyeberangan ini didasarkan hasil analisa data Nataru 2023 lalu. Peningkatan ini terjadi pada penumpang pejalan kaki, kendaraan roda dua pun kendaraan kecil.
“Prediksi kami malam puncak sebelum Natal 22 dan 23 Desember 2024, kalau arus baliknya di tanggal 1 sampai 4 atau 5 Januari 2025, karena Senin (6 Januari 2025) sudah masuk sekolah,” jelasnya, Kamis, 19 Desember 2024.
Untuk antisipasi kemacetan di jalur menuju pelabuhan, menurutnya, ASDP sudah melakukan koordinasi dengan Satlantas Polresta Banyuwangi dan Dinas Perhubungan Banyuwangi. Dari hasil koordinasi, sudah disiapkan jalur alternatif yakni jalur lingkar untuk mencegah terjadinya kepadatan di jalur menuju Pelabuhan Ketapang. “Yang menuju kota pun yang ke arah Surabaya kami meminta himbauan dari Kepolisian untuk masuk jalur lingkar,” tegasnya.
Dijelaskannya, untuk delaying sistem, pihaknya juga sudah menyiapkan buffer zone dan kantong parkir. Ada tiga buffer zone yang disiapkan. Masing-masing di area Grand Watu Dodol, Terminal Sritanjung dan di area parkir dermaga Bulusan. Sedangka kantung parkir berada di area pelabuhan Ketapang.
Buffer zone di sekitar dermaga Bulusan merupakan buffer zone terakhir yang diperuntukkan bagi kendaraan yang sudah terlanjut melaju ke area Pelabuhan Ketapang. Utamanya kendaraan kecil. Area parkir dermaga Bulusan ini bisa menampung sekitar 600 kendaraan campuran.
“Untuk buffer zone terakhir, terutama untuk kendaraan kecil yang terjebak atau terlanjur melaju ke pelabuhan. Kita tahan di sana sambil menungu jadwalnya bisa beroperasi dan situasi kondisi normal kembali,” terangnya.
Mengenai skema pengaturan kendaraan prioritas untuk penyeberangan selama libur Nataru menurut Yani, di kawasan buffer zone akan ditempatkan petugas. Di sana akan dilakukan skrining kendaraan mana yang tidak menjadi prioritas. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Pelindo, KSOP, Kepolisian dan Dinas Perhubungan kendaraan barang yang dialihkan ke buffer zone akan di-delay sampai benar-benar lancar. “Kami prioritaskan kendaraan roda dua, kendaraan kecil yang masuk pelabuhan dan tentunya sudah bertiket,” tegasnya.
Untuk mengantisipasi terjadinya kendala akibat cuaca buruk, ASDP juga terus berkoordinasi dengan BKMG. Saat ini, kata Dia, diprediksi curah hujan tinggi. Kondisi ini cenderung rutin sampai awal tahun 2025. “Tapi alhamdulillah untuk gelombang maupun arus masih normal, jadi tidak mengganggu operasional penyeberangan secara umum,” ujarnya.
ASDP Ketapang juga telah menyiapkan masing-masing delapan dermaga di Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk. Ada 54 kapal yang stand by di lintasan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Bali ini. Dari jumlah itu setiap harinya dioperasikan 28 kapal. Pada saat arus puncak libur, maka jumlah kapal bisa ditambah hingga 30-32 kapal.
“Tentunya dengan pola sandar dan pola muat yang sudah ditentukan BPTD, karena regulator jadwal dan pola operasi kapal ada di BPPTD,” pungkasnya.