Penuhi Panggilan Polisi, Bupati Salwa Dicerca 30 Pertanyaan
Polres Bondowoso tidak ingin berlama-lama memproses pengaduan Bupati Bondowoso Salwa Arifin atas dugaan penyebaran berita bohong (hoax) dan pencemaran nama baik yang dilakukan Ketua DPRD, Ahmad Dhafir. Ini ditunjukkan polisi dengan memanggil Bupati Salwa, Senin 21 Maret 2022.
Pemanggilan orang nomor satu Pemkab Bondowoso, itu untuk dimintai keterangan atas aduannya terhadap Ketua DPRD Dhafir yang dinilai menyebarkan hoax dan pencemaran nama baik melalui video viral di medsos. Karena, Ketua DPRD Dhafir dengan terang-terangan menyebut adanya jual beli, jabatan di Pemkab Bondowoso.
Bupati Salwa mengatakan, ada sekitar 30 pertanyaan ditanyakan polisi saat dirinya dimintai keterangan. "Tiga puluhan pertanyaan polisi itu tentang aduan saya ke Polres, ya tentang pengaduan yang disampaikan Pak Dhafir tentang pencemaran nama baik saya dan penyebaran berita bohong," kata Bupati Salwa di Mapolres Bondowoso, Senin 21 Maret 2022.
Kuasa Hukum Bupati Salwa, Husnus Sidqi menambahkan, tiga puluhan pertanyaan polisi, itu diantaranya tentang asal muasal video viral Ketua DPRD Dhafir, sehingga terjadi pengaduan Bupati Salwa.
"Tapi paling penting, ada pertanyaan bupati mengetahui videonya dari mana asalnya dan mendapatkan sumbernya darimana,” tambahnya.
Kapolres Bondowoso, AKBP Wimboko menjelaskan, menambahkan, pemanggilan Bupati Salwa dalam rangka menindaklanjuti pengaduan atas dugaan penyebaran hoax dan pencemaran nama baik yang dilakukan Ketua DPRD Dhafir. Polisi melakukan klarifikasi dan meminta keterangan terkait materi-materi aduan Bupati Salwa.
"Jadi, pemanggilan Bupati Salwa guna mencari kaitan dengan alat bukti dan berkenaan unsur-unsurnya dengan sangkaan terhadap laporan polisi yang dibuat oleh pihak beliau,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Bupati Salwa Arifin mengadukan Ketua DPRD yang juga Ketua DPC PKB Bondowoso, Ahmad Dhafir ke Polres Bondowoso, Sabtu, 12 Maret 2022. Pengaduan dilayangkan, setelah Ketua DPRD Dhafir tidak mengindahkan batas waktu 2X24 jam untuk meminta maaf dan menarik pernyataan maraknya jual beli jabatan di Pemkab Bondowoso.