Penuh Luka Lebam, Mahasiswa Politeknik di Surabaya yang Tewas
Orang tua mahasiswa yang ditemukan di kamar mandi kampus salah satu Politeknik di Surabaya menyebut jika tubuh anaknya tersebut dipenuhi luka lebam.
Ayah korban, Mochamad Yani sendiri mendapatkan kabar dari perwakilan sekolah jika anaknya, MR, 20 tahun, meninggal dunia pada Minggu, 5 Februari 2023, malam. “Dapat kabar anak saya meninggal itu pukul 22.48 WIB. Anak saya sudah meningggal, ada di rumah sakit (Jalan) Sukolilo,” kata Yani, kepada media, Senin, 6 Februari 2023.
Kemudian, Yani melihat tubuh anaknya tersebut sudah terbujur kaku di ranjang rumah sakit. Bahkan, sekujur badan korban tampak dipenuhi luka lebam hingga memar.
“Bibirnya bengkak, pecah, hidung kanan juga bengkak, dahi kanan kiri memar, pipi, leher sama dada memar gosong gosong semua, mulut mengeluarkan darah, enggak ada hentinya,” jelasnya.
Yani mengakatan, salah satu perwakilan sekolah menyebut korban meninggal lantaran terjatuh di kamar mandi. Namun, ia menduga jika anaknya menjadi korban penganiaya.
“Saya cek kondisi jenazah banyak luka lukanya, dugaan saya, mungkin ada penganiayaan. (Katanya) terpleset di kamar mandi nggak masuk akal, makanya saya laporkan,” ucapnya.
Di sisi lain, mahasiswa yang baru menginjak semester satu tersebut kerap mengeluh tidak kuat menjalani sekolah. Sebab, dia selalu mendapatkan perundungan dari kakak kelasnya.
“Terus (korban) bilang, ini kalau kuat saya teruskan, kalau nggak kuat saya keluar. Saya bilang, nak kalau nggak kuat keluar saja, nanti cari usaha lain juga bisa,” ujarnya.
Sebelumnya, Seorang mahasiswa Politeknik di Surabaya, ditemukan tak bernyawa dengan berlumuran darah di kamar mandi kampus, pada Minggu, 5 Februari 2023, malam.
Menanggapi kabar itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Mirzal Maulana membenarkanya. Keluarga korban, juga telah melaporkanya ke Polsek Gununganyar. "Iya benar. Sudah melapor ke Polsek Gunung Anyar. Penanganannya di backup Polrestabes Surabaya," kata Mirzal, kepada media.
Mirzal mengatakan, berdasarkan keterangan orang tua korban, terdapat luka lebam di beberapa bagian tubuh mahasiswa berinisial MR, asal Mojokerto tersebut.
Sayangnya, pria berusia 20 tahun tersebut belum sekalipun menjalani autopsi. Namun, pihak keluarga langsung memakam jenazah, usai ditemukan meninggal.
Oleh karena itu, Mirzal menyebut jika pihak kepolisian tetap akan melakukan autopsi kepada jenazah. Yakni dengan cara membongkar kembali makam korban. "Akan melibatkan Tim Forensik, Tim Inafis, kepolisian tempat korban dimakamkan dan tentunya keluarga korban," jelasnya.