Pentolan Bonek Sayangkan Membeludaknya Massa Tadi Malam
Ribuan suporter Persebaya Surabaya berkumpul di depan Stadion Gelora 10 November, Tambaksari pada Rabu, 17 Juni 2020, malam. Di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai, mereka rela berdesakkan, demi merayakan HUT ke-93 tim berjuluk Bajul Ijo itu.
Mengenai situasi itu, dirigen tribun kidul, Agus Bimbim alias Tessy menyayangkan kejadian tersebut, karena masih banyak Bonek yang nekat untuk bergerombol di satu lokasi. Mereka mengindahkan imbauan physical distancing terkait pencegahan penularan Covid-19.
“Mungkin teman-teman Bonek dan Bonita saking cintanya pada Persebaya. Sehingga mereka mendukung dan berkumpul disitu, jadinya ramai,” kata Tessy, melalui sambungan telepon, Kamis, 18 Juni 2020.
Sejatinya, Tessy sudah sempat mengimbau para bonek yang tergabung di komunitas untuk tidak datang, dan merayakan di rumah. Namun sayangnya, sebagian dari suporter masih ada yang tidak mendengarkan permintaannya tersebut.
“Sudah, saya sudah kasih imbauan untuk gak dateng, akhirnya komunitas-komunitas yang ada di Surabaya merayakan di tempatnya sendiri-sendiri. Mungkin yang datang itu yang gak punya komunitas, atau punya komunitas, tapi gak pengen ngerayain dirumah, ya akhirnya mereka datang ke situ,” jelasnya.
Perlu diketahui, berdasarkan pantauan Ngopibareng.id di lokasi tadi malam, penumpukkan massa di depan Gelora 10 Nopember, Tambaksari, Surabaya, dimulai sejak pukul 20.00 WIB. Ribuan Bonek dari berbagai wilayah di Kota Surabaya tersebut berkumpul di satu titik.
Massa bonek tersebut mulai membubarkan diri pada pukul 00.00. Namun hingga Kamis pukul 01.30 WIB dini hari, beberapa massa masih terlihat berkumpul di sekitar stadion legendaris tersebut.
“Intinya saya sudah berjuang selama satu minggu sampai hari H untuk tidak datang ke Gelora 10 Nopember, Tambaksari. Soalnya masih ada pandemi virus corona dan juga harus ikuti protokol kesehatan yang diterapkan pemerintah," kata Tessy.
Pentolan bonek itu pun berpesan agar para suporter ke depannya bisa menyikapi setiap peraturan dengan lebih bijak. Supaya dapat terus menjaga nama baik Persebaya Surabaya dan Bonek sendiri.
“Kalau menurut saya sih, yang penting lebih dewasa, taati peraturan lah. Minta tolong jangan sampek berulah, nanti takutnya jadi omongan, repot juga kan nanti Persebaya, begitu juga Bonek maupun Bonita yang lainnya. Pokonya tetep dijaga nama besar, nama bonek dan Persebaya,” tutupnya.
Advertisement