Pentolan Bonek Dibuat Geram dengan Surat Terbuka Persebaya
Pentolan Bonek Mania Andie Peci dibuat geram dengan surat terbuka Presiden Persebaya Azrul Ananda yang membahas soal ketidakcocokan harga (gaji) Andik Vermansah. Melalui akun twitternya @andiepeci menyayangkan perlakuan manajemen soal tranfer mantan pemain Selangor FA ini.
"Kritik saya utk manajemen Persebaya: Kenapa harus pakai surat terbuka??? Anda kan katanya Perusahaan dan tahap membangun bukan Bonek, suporter tukang demo yang menempatkan surat terbuka sebagai alat kampanye perjuangan," tulis Andie.
Tak hanya itu, Andie Peci juga menyayangkan keputusan presiden yang menyampaikan informasi dengan surat terbuka. Namun dia juga menilai banyak cara dalam menyampaikan pesan supaya dapat dipahami oleh publik.
"Tak harus harus pakai surat terbuka, menyampaikan keputusan yg tidak populer, tapi dengan metode konfrontasi," lanjutnya.
Selain itu, pentolan Bonek Mania ini juga mengakui semua keputusan akan hadirnya setiap pemain baru itu ada di tangan Azrul Ananda sebagai presiden klub. Tapi ia masih belum terima jika perekrutan Bajol Ijo berhenti di nama Arthur Irawan.
"Kabeh yo ngerti lek awak e dewe iki suporter gudhuk pelatih, manajemen, pemilik perusahaan. Yo gudhuk Bonek keplek, arek bayek ae yo ngerti (semua juga tau kalau saya ini suporter bukan pelatih, manajemen, atau pemilik perusahaan. Ya bukan Bonek yang pakai kartu nama, anak bayi juga mengerti). Kereta Persebaya hanya mau berhenti untuk Arthur Irawan. Nama Persebaya lebih besar dari nama pemain bola?" katanya.
Sebelumnya, Arul Ananda menyampaikan melalui surat terbuka yang dimuat di laman resmi klub, bahwa tugasnya sebagai pemilik klub hanya memastikan kelangsungan hidup tim.
"Karena itu, demi kepentingan tim yang lebih besar, untuk 2018 ini saya memutuskan untuk tidak lagi mengharapkan bergabungnya Sdr. Andik Vermansyah di Persebaya. Walau pun itu sebenarnya merupakan keinginan awal tim, harapan besar sejumlah penggemar, dan keinginan Sdr. Andik sendiri," tulis Azrul.
"Kami sudah berkomunikasi dengan pihak Sdr. Andik sejak lama, walau tidak pernah mempublikasikan atau menunjukkannya secara publik. Belakangan, ketika ada tanda-tanda komplikasi, saya sebagai presiden klub berkomunikasi langsung dengan Sdr. Andik," sambung Azrul.
Azrul juga sangat menyayangkan, tentang apa yang disebutkan oleh Andik, yakni selalu soal angka.
"Bagi kami itu wajar. Ini olahraga profesional. Tapi seandainya angka itu bukan masalah bagi kami, tetap ada hal-hal lain yang harus dibicarakan. Ini bicara soal tim, dan rencana masa depan tim. Bukan soal satu orang, dan rencana satu orang tersebut," katanaya. (hrs)