Pentingnya Terapkan LMS dalam Pembelajaran Era Pandemi
Di era pandemi ini, dunia pendidikan harus mengubah role model kegiatan belajar mengajar. Learning Management System (LMS) yang diperlukan saat ini. Menurut, Prof. Amirul Mukminin, S.Pd., M.Sc., Ed. Ph.D., LMS merupakan salah satu solusi untuk pengajar dalam menyampaikan materi secara daring. Pastinya agar materi mudah dipahami oleh pelajar dengan melibatkannya untuk berpikir aktif.
“Guru juga bisa memberikan materi sesuai dengan kebutuhan pelajar,” kata Prof Amirul.
Ia menjelaskan dengan memanfaatkan LMS pelajar akan mendapatkan pengalaman belajar yang lebih baik ketika belajar onlnine. Bahkan siswa juga bisa interaktif dalam mendiskusikan materi yang diperolehnya.
Prof Amirul menambahkan, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan LMS untuk pembelajaran. Salah satunya adalah menerapkan kolaborasi antara guru, siswa dan juga orangtua.
“Karena kalau hanya guru dan siswa saja itu akan ada sisi lemahnya, Apalagi kalau proses belajar secara online. Kelemahannya adalah hanya memberikan link secara online, lalu siapa yang mengerjakan tugas siswa, apakah anaknya sendiri atau orang lain,” ungkapnya.
Permasalahan tersebut harus ditangani dengan menjalin kolaborasi dengan orangtua. Karena meskipun materinya sudah bagus dan lengkap, tetapi ketika tidak dipakai proses belajar mengajar dengan baik akan menjadi sia-sia.
Selain itu, lanjut Prof Amirul dalam mengetahui aktivitas pelajar dalam menyelesaikan tugasnya bisa dengan mengajak diskusi selama kelas berlangsung. Ketika pelajar bisa menjelaskan dengan baik tugas yang diselesaikan berarti pelajar mengerjakan tugas secara mandiri.
“Jadi harus memaksa mereka untuk terlibat dalam proses pembelajaran. Dengan aktif dalam kelas,” katanya.
Disamping itu, Dosen Universitas Dinamika (Undika) Tan Amelia, S.Kom.M.MT. menjelaskan kampus Undika telah menggunakan LMS buatan sendiri sejak tahun 2014 lalu. “Ada tantangan selama masa pandemi dan pesatnya teknologi informasi ini. Selama ini pengajar harus multitasking, yakni tidak hanya memberikan materi tapi juga menggunakan beberapa aplikasi yang menunjang kegiatan belajar mengajar. Khususnya kelas daring,” ungkap Meli biasa ia disapa.
Meli menyarankan, sekolah-sekolah atau pengajar memahami beberapa hal jika ingin menggunakan LMS atau aplikasi pengajaran. Beberapa hal tersebut seperti pihak sekolah harus memiliki tim IT, menyesuaikan budget yang dimiliki, memilih aplikasi yang bisa dikembangkan sendiri jika memiliki tim IT.
“Sehingga sekolah bisa membuat fitur yang dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar,” tandasnya.
Advertisement