Pentingnya SIL, Prodi D4 Analis Kesehatan UNUSA Datangkan Pakar Sistem Informasi Laboratorium
Dewasa ini laboratorium merupakan salah satu lingkungan yang paling dinamis dalam pelayanan kesehatan. Masyarakat medis memberikan tekanan pada laboratorium untuk memperluas jangkauan pelayanan karena persaingan terutama sektor swasta yang semakin tajam pada era globalisasi saat ini.
Dalam menghadapi persaingan tersebut, laboratorium secara terus menerus harus mengevaluasi dan memadukan teknologi yang berubah sangat cepat ke dalam kegiatan pelayanannya.
Melihat kondisi tersebut, Program Studi (Prodi) D4 Analis Kesehatan Fakultas Kesehatan (F.kes) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menghadirkan praktisi dan akademisi Sistem Informasi Laboratorium (SIL) dari Kepala Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari dan Ketua Pusat Pengembangan Teknologi dan Informasi Universitas Airlangga.
Kepala Instalasi Laboratorium RSI Jemursari, dr. Bastiana, Sp.PK. mengungkapkan SIL memungkinkan pelacakan hasil pemeriksaan misalnya untuk mengetahui kapan proses analisis sudaj selesai, siapa analisis yang mengerjakan, kapan data diperiksa, kapan laporan dikirim.
"SIL dapat menjaga kerahasiaan pasien karena hanya orang yang berwenang bisa mengakses data pasien," ungkapnya.
SIL merupakan sebuah kelas dari perangkat lunak yang menangani penerimaan, pemrosesan dan penyimpanan informasi yang dihasilkan oleh proses laboratorium medis. Sistem ini berinteraksi dengan instrumen dan sistem informasi lainnya seperti Hospital Information Sistem (HIS).
"Disiplin ilmu yang mendukung SIL termasuk diantaranya yaitu hematologi, kimia, imunologi, bank darah (manajemen donor dan transfusi), surgical pathology, anatomical pathology, flow cytometry and mikrobiologi," ungkapnya.
Bastiana menambahkan, Sistem Informasi Laboratorium (SIL) adalah sebuah sistem yang terdapat di dalam laboratorium rumah sakit maupun laboratorium klinik yang merupakan gabungan perangkat dan prosedur yang digunakan untuk mengelola siklus informasi (mulai dari pengumpulan data sampai pemberian umpan balik informasi) untuk mendukung pelaksanaan tindakan tepat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan kinerja laboratorium.
Aplikasi SIL ini memusatkan diri pada sistem komputerisasi pendataan pasien dan pencatatan hasil pemeriksaan laboratorium sampai pembuatan laporan pendapatan keuangan per periode transaksi bahkan SIL ini dapat menangani pasien berdasarkan kiriman dokter atau perusahaan.
"SIL menggunakan sistem database terpusat dan aplikasi yang "User Friendly", dan senantiasa memberikan kemudahan dengan melakukan penerapan System yang sesuai dengan kebutuhan pemakai," tambahnya saat memberikan materi seminar Sistem Informasi Laboratorium yang diadakan Program Studi D4 Analis Kesehatan Unusa di Kafe Fastron Lantai 3 Tower Unusa, Selasa sore.
Ketua Pelaksana sekaligus dosen D4 Analis Kesehatan Unusa, Andreas Putro Ragil Santoso, S.ST., M.Si. mengungkapkan adanya kegiatan ini sangat membantu mahasiswa, karena bisa menambah wawasan keilmuan di bidang sistem informasi laboratorium.
"Dengan berkembangnya kemajuan teknologi pengolah data, maka diharapkan sistem informasi di rumah sakit khususnya bagian Laboratorium sebagai pencetak hasil analisis dari pemeriksaan sample pasien dapat semakin baik dalam memberikan pelayanannya. Baik itu kepada paramedik sebagai penentu tindakan medis, atau pasien sebagai orang yang diperiksa. Hal itu menjadi peluang bagi mahasiswa D4 Analis Kesehatan Unusa," pungkasnya. (Humas Unusa)
Advertisement