Kenali Prosedur Pemeriksaan Kanker Payudara dengan Mamografi
Berdasarkan data Global Cancer Observatory tahun 2018 dari WHO, angka kejadian kanker payudara adalah 16,7 persen dari total 348.809 kasus kanker. Sedangkan untuk angka rata-rata kematian kanker payudara dari Kementrian Kesehatan RI (Kemenkes) mencapai 17 orang per 100.000 penduduk.
Melihat angka kejadian kanker payudara setiap tahunnya. dr Lucia Dwi Puspitasari, Sp.Rad (K) spesialis radiologi dari rumah sakit Adi Husada Undaan Wetan Surabaya (RSAH) mengatakan, screening kanker payudara menggunakan mamografi sangat penting dilakukan.
Sebelum melakukan pemeriksaan mamografi, ujar dr Lucia, ada beberapa prosedur yang harus diketahui.
"Syaratnya sebelum melakukan mamografi tidak boleh mengunakan deodoran, pelembap ataupun bedak. Kenapa? Karena ditakutkan pemakaian barang di atas sebelum mamografi akan mengganggu proses membaca imaging mammography," ujar dr Lucia kepada Ngopibareng.id.
Ia menjelaskan, pemakaian deodoran, pelembap atau bedak biasanya akan tertangkap alat mamografi sebagai bercak yang menutupi kelenjar payudara sebenarnya.
"Kalau ketutupan kan nanti tidak kelihatan semisal di bagian tersebut ada klasifikasinya," jelasnya.
Selain itu, mamografi juga harus dilakukan 7 sampai 10 hari setelah menstruasi. Sebab di waktu ini kelenjar payudara sudah kelmbali normal dari perubahan hormon usai menstruasi.
Lebih lanjut dr Lucia mengatakan pemeriksaan ini sangat dianjurkan untuk wanita yang berusia 40 tahun ke atas. Kalau untuk yang masih berusia muda bisa melakukan Periksa Payudara Sendiri (Sadari), bila saat Sadari menemukan benjolan atau sesuatu yang mencurigakan di payudara bisa melakukan USG untuk payudara.
"Dianjurkan untuk usia 40 tahun ke atas, karena di usia ini kelenjar fibroglandular (kelenjar payudara) tidak sebanyak di usia muda. Kalau kelenjarnya tidak sebanyak di usia muda, bila ada klasifikasi atau pergerakan massa akan terlihat dengan jelas," papar dr Lucia.
Apabila ingin melalukan pemeriksaan mamografi saat ini, tak perlu khawatir rasa sakit karena dengan alat terbaru yang dimiliki RS Adi Husada Undaan Wetan, yakni alat digital mamografi yang bernama Senographe Care Mammography akan meminimalisir rasa sakit.