Pentingnya Mengenal Kanker Lewat Deteksi Dini
Adi Husada Cancer Center (AHCC) sebagai layanan kanker terpadu dan terintegritas di bawah naungan Rumah Sakit (RS) Adi Husada memiliki peran untuk mensosialisasikan seluk beluk kanker, mulai dari pentingnya deteksi dini, pemeriksaan, pengobatan hingga perawatannya secara tuntas.
Sebab, sampai saat ini kanker masih menjadi penyakit yang paling ditakuti semua orang dan begitu terdeksi kanker pasti bayangan kematian yang terlintas di benak pasien.
Padahal dengan kecanggihan teknologi yang dimiliki AHCC, kanker bisa dicegah bila kita mengenalinya sejak awal. Kanker merupakan bagian dari tumor. Tapi bersifat ganas.
Tumor terjadi jika sel-sel tubuh membelah dan tumbuh secara berlebihan. Apabila pertumbuhan sel tersebut hanya terjadi pada bagian tubuh tertentu dan tidak menyebar, itulah tumor jinak. Sementara sel tumor yang menyebar ke bagian tubuh lain dikatakan tumor ganas atau kanker.
Dokter spesialis radiologi onkologi AHCC, dr. Lulus Handayani, Sp.Rad (K) Onk.Rad mengatakan, ajakan pola hidup sehat ini bertujuan supaya organ vital kita tetap terjaga dan sehat serta mengenal kanker itu sangat penting.
“Penting mengenal kanker saat ini, terlebih, gaya hidup masyarakat yang sudah tidak benar. Itulah faktor utama penyebab kanker, di samping adanya genetika,” ujar Lulus Handayani.
Deteksi dini, lanjutnya, merupakan kunci utama menyembuhkan kanker. Makin cepat, gejala terdeteksi, maka makin meminimalkan resiko terburuknya. Sedangkan bagi yang sudah terdeteksi kanker, mengenal kanker penting, khususnya mengetahui cara mengobatinya.
Lulus Handayani menambahkan, penting untuk menjaga pola hidup sehat sebagai penentu mengurangi resiko terkena kanker. Pola hidup sehat yang dimaksud antara lain rajin berolah raga, berhenti merokok, hindari makanan berpengawet, jangan berganti-ganti pasangan seks.
Menurut Lulus Handayani, kanker serviks atau leher rahim dan kanker payudara merupakan momok yang paling ditakuti wanita. "Keduanya, beresiko kematian," imbuhnya.
Sedangkan untuk pria, kanker paru dan prostat yang menjadi momok. Khusus kanker paru tak hanya mengancam perokok aktif, tapi juga perokok pasif atau yang terpapar asap.
“Kunci keberhasilan penyembuhan kanker terletak pada deteksi dini. Jika seseorang sudah merasakan ada yang mencurigakan pada bagian tubuhnya, hendaknya jangan diremehkan. Makin cepat diketahui, makin cepat disembuhkan, dan setidaknya kita bisa menghindari resiko terburuknya,” pesan Lulus Handayani.
Ia lantas mencontohkan untuk kanker payudara misalnya, hendaknya para wanita khususnya rajin melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri), bila diketemukan tanda-tanda mencurigakan sebaiknya lakukan mamografi dan USG di bawah pengawasan dokter ahli.
"Atau misal untuk kanker serviks, lakukan pencegahan dini dengan melakukan pap smear rutin setahun sekali. Selanjutnya, untuk kanker prostat, deteksi dini melalui pemeriksaan colok dubur dan laboratorium darah PSA," pungkasnya.