Pentingnya Melakukan Pemeriksaan Retina Pada Mata Minus
Mengalami mata minus sebaiknya Anda rutin melakukan pemeriksaan retina, untuk mengetahui kondisi retina dan mencegah retina terlepas (ablasi retina). Retina yang terlepas secara tiba-tiba dapat menimbulkan kebutaan.
Hal ini disampaikan oleh dr. Rita Tjandra, Sp.M sub spesialis Vitreoretina dari Rumah Sakit Mata Undaan (RSMU) Surabaya, saat ditemui di ruangannya, pada Senin 29 Juli 2019.
"Mata minus memang sebaiknya melakukan pemeriksaan pada retina secara berkala setahun tahun atau enam bulan sekali," ungkap dokter yang sudah bekerja selama 13 tahun di RSMU ini.
Pemeriksaan ini untuk melihat apakah retina pada mata masih menempel dengan baik, atau ditemukan kemungkinan akan lepas.
"Kalau ditemukan retina dengan kondisi akan mengelupas akan dilakukan tindakan laser untuk menempelkannya kembali," imbuhnya.
Tapi, bila dinyatakan retina dalam kondisi baik-baik saja tetap harus melakukan pemeriksaan berkala setahun tahun atau enam bulan sekali.
Lanjutnya, orang dengan mata minus memang berisiko lebih tinggi mengalami pelepasan retina daripada mata normal meski risiko tersebut juga dapat terjadi.
Menurut dr. Rita Tjandra, Sp.M, pemeriksaan retina belum banyak diketahui orang, untuk itu banyak pasien yang datang dengan kondisi sudah tidak bisa melihat akibat retinanya lepas.
Meskipun dapat dilakukan operasi untuk menempelkan retina itu kembali, Rita Tjandra berpesan mencegah daripada mengobati.
"Bisa dioperasi tapi terkadang hasilnya belum tentu bagus, tergantung kondisi retinanya juga. Jadi lebih baik mencegah dengan pemeriksaan retina," terangnya.
Bila Anda ingin memeriksakan retina, RS Mata Undaan (RSMU) yang merupakan rumah sakit khusus mata di Surabaya memiliki fasilitas pemeriksaan tersebut dengan tenaga ahli handal di dalamnya.