Penthahelix Majalengka Siap Genjot Pariwisata
Aroma kebangkitan pariwisata Majalengka mulai terlihat di acara Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di Aula Kantor Disbudpar Kabupaten Majalengka.
Pemerintah Kabupaten Majalengka optimis bahwa pariwisatanya akan naik daun asalkan seluruh pihak terkait bersatu untuk pariwisata Majalengka, Jawa Barat.
”Kita sudah menyusun kekuatan, kekuatan kita ada pada wisata alam. Bahkan, 90 persen keunggulan wisata Majalengka ada pada alam. Nah, dengan kekuatan yang ada, maka kita harus sama-sama berusaha bersaing dengan siapapun dan unsur penthahelix kita harus semua bersatu,”ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Majalengka Gatot Sulaeman.
Seperti diketahui, rumus unsur penthahelix adalah rumus yang dikeluarkan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya. Unsur itu adalah terdiri dari akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah dan media. ” Karena memang Pariwisata bukan hanya pekerjaan Kementerian Pariwisata dan dinas pariwisata saja. Namun ini tugas kita semua. Kita harus hilangkan sekat, sama-sama memajukan pariwisata,” ajak Gatot.
Apalagi, imbuh Gatot, jika nanti Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) sudah aktif dan terbuka, maka akses menuju Majalengka akan terbuka lebar. Gatot kembali mengambil rumusan Menpar Arief Yahya yang menegaskan bahwa pariwisata akan hidup kalau memiliki syarat 3A yakni Akses, Amenitas, dan Atraksi.
”Tinggal kita semua harus terus menciptakan atraksi yang tidak membosankan dan selalu ada yang baru. Untuk promosi juga kami sangat menyambut positif dengan lahirnya Generasi Pesona Indonesia. Karena melalui anak-anak muda inilah pariwisata Majalengka akan viral ke semua platform sosial media,” kata Gatot.
Gatot pun sangat percaya diri menawarkan Alam Majalengka. Pihaknya menyebut destinasi-destinasi alam yang dimiliki Majalengka sangat indah diantaranya adalah Panyaweuyan, Curug Muara Jaya, Buper Panten dan Paralayang Gunung Panten. Keempat destinasi itu merupakan salah satu dari sekian banyak destinasi kelas dunia yang bisa ditawarkan ke wisatawan.
”Di Panyaweuyan yang biasa digunakan Paralayang juga akan kami bangun agar wisatawan semakin nyaman. Kita akan buat lokasi yang Instagramable. Yang cocok dengan anak-anak jaman Now. Tujuannya adalah segera viral ke dunia luar,” kata Gatot.
Selain Panyaweuyan, masih kata Gatot, Pemkab Majalengka dengan pihak terkait juga rencananya akan melakukan red revitalisasi di Kolam Renang Sangraja agar wisata buatan Majalengka juga mendukung Wisata Alamnya.
”Data kunjungan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara yang ke Majalengka sebanyak 529.574 wisatawan di tahun 2017. Angka ini tentu saja harus bertambah melonjak karena nantinya bandara sudah terbuka. Semoga goalnya ini adalah semakin makmurnya masyarakat kami, semakin sejahtera dan bisa juga menjaga daerahnya sendiri dengan baik,” harap Gatot.
Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar, I Gde Pitana, didampingi Asisten Deputi Strategi dan Komunikasi I pada Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, Hariyanto menambahkan, Kemenpar danseluruh unsur Pentahelix memang saat ini terus diajak bahu-membahu dan bergotong-royong agar kompak untuk memperjuangkan pariwisata Indonesia.
”Golnya jelas. Semua diarahkan untuk menciptakan Sources of Synergy yang disingkat dengan 3S-3B, yaitu: size getting bigger, scope getting broader, dan skill getting better. Jadi, melalui Indonesia Incorporated kita akan 'Bigger-Broader-Better together'. Jika kita maju serentak dan solid, maka kemenangan demi kemenangan bisa kita wujudkan," kata Pitana yang juga diamini Hariyanto.
Implementasinya tentu tidak bisa sembarangan. Semua mengarah pada standar global. Untuk industri pariwisata, acuannya diarahkan pada ukuran kerja Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) yang dikeluarkan World Economic Forum (WEF).
Hal yang sangat masuk akal mengingat TTCI memeringkat kinerja sektor travel dan turisme berdasarkan sekitar 141 negara berdasarkan 4 kriteria umum, yaitu Enabling Environment, Travel and Tourism Policy and Enabling Condition, Infrastructure, dan Natural and Cultural Resources.
"Intinya saya ingin mengatakan bahwa strategi Indonesia Incorporated yang dilakukan haruslah fokus dengan mengacu pada ukuran kinerja global yang berlaku di seluruh dunia. Dengan bekerja secara fokus, kita akan bisa mengalokasi sumber daya yang kita punya secara lebih cermat," tambah Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Ucapan Menteri akhirnya terbukti. Hasilnya, peringkat Merah Putih melonjak 8 tangga dari papan 50 besar dunia menerobos ke posisi 42 dunia. Prestasi itu tentu tidak datang tiba-tiba.
"Energi besar seorang pemimpin berasal dari imajinasinya. Jika Anda dapat membayangkannya, maka Anda akan dapat meraihnya. Dan pemimpin adalah orang yang selalu bermimpi dan dapat merealisasikan mimpinya! Karena pemimpin yang baik sudah seharusnya bermimpi besar. Indonesia yang besar, namun cepat dan lincah,itu mimpi saya," harap Menpar Arief Yahya.
Arief mengutarakan, bahwa langkah cerdas dan cepat untuk meningkatkan nilai dan rasa bangga bangsa Indonesia yakni dengan deregulasi.
Beberapa bukti nyata pun diungkap Arief, pertama dengan dukungan Presiden Jokowi yang menetapkan Pariwisata sebagai leading sector. Kebijakan Bebas Visa Kunjungan Singkat (BVKS) bagi wisatawan mancanegara, penyederhanaan perizinan yacht dan menghapuskan peraturan mengenai Clearance Approval for Indonesia Territory (CAIT) juga efektif.
Selain deregulasi, tiga hal lainnya agar Indonesia dapat semakin berkibar adalah menetapkan diferensiasi, fokus, dan spirit.
Pangkas birokrasi yang berbelit-belit, membuat kawasan khusus pariwisata (KEK ataupun Badan Otorita) agar berlaku peraturan-peraturan khusus yang sesuai best practices yang terbukti ampuh berhasil di berbagai negara lainnya (benchmark), serta Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
"Dan berikan insentif kepada investor, lalu Amati, Tiru dan Modifikasi, ini harus dilakukan di semua daerah termasuk Majalengka," sambungnya.(*)
Advertisement