Pentahelix Jadi Kunci Penanganan Pandemi Covid-19 di Jatim
Pandemi virus Corona atau Covid-19 terus bisa dikendalikan oleh seluruh elemen di Jawa Timur. Per 8 November 2020 kemarin, angka kasus aktif yang tengah dalam masa perawatan di Jatim turun menjadi 3,95 persen atau setara 2.162 kasus dari total kasus kumulatif sebesar 54.631 kasus.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, keberhasilan ini tak lepas dari penguatan penthahelix dalam penanganan Covid-19. Sebab, sistem ini melibatkan semua pihak untuk melakukan upaya pencegahan dan penanganan.
Di sisi lain, tingkat kesembuhan kasus Covid-19 Jatim terus naik di angka 88,91 persen, dengan kumulatif kasus sembuh sebanyak 48.570 kasus.
Kabar baik lagi, karena kesadaran masyarakat akan protokol kesehatan angka positivity rate Jatim juga turun.
“Suksesnya proses menangani bencana, termasuk pandemi ini adalah bencana non alam, adalah dengan pendekatan pentahelix. Bagaimana kampus, media, masyarakat, privat sector dan juga pemerintah melakukan kerjasama agar semua nyekrup dalam satu langkah penanggulangan bencana," kata Khofifah.
Selain itu, dengan kesadaran dan keaktifan masyarakat dalam penanganan Covid-19 ini Jatim telah bebas dari zona merah sejak beberapa waku lalu.
“Berdasarkan update dari Satgas Covid-19 Pusat, Jawa Timur telah bebas dari zona merah sejak enam minggu lalu, dan kini 25 kabupaten kota sudah masuk zona oranye, dan 15 kabupaten kota lain sudah zona kuning. Bismillah kita terus melakukan upaya agar Jawa Timur bisa bergerak menjadi zona hijau yang bebas dari risiko penyebaran Covid-19,” tegas Khofifah.
Tak lupa, Gubernur Khofifah mengingatkan kembali kepada masyarakat agar tidak lengah dan kendor dalam menerapkan protokol kesehatan.