Penolakan Keluarga Bung Tomo, Dewan Minta Pemkot Beri Penjelasan
Keluarga Bung Tomo menolak terkait perubahan nama Jalan Bung Tomo menjadi Jalan Kencana. Hal ini mendapat respons dari DPRD Kota Surabaya. Anggota Pansus Perubahan Nama Jalan DPRD Kota Surabaya, Ibnu Shobir mengatakan, dirinya akan menerima dan menyampaikan aspirasi tersebut kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
“Kami ini belum memutuskan apapun, ini masih tahap hearing. Nanti apapun aspirasi dari masyarakat akan kami sampaikan ke Pemkot. Termasuk pula penolakan dari keluarga mendiang Bung Tomo. Tugas kami ini kan menyerap aspirasi masyarakat dan menyampaikan ke Pemkot saat rapat. Sehingga keputusan bisa sesuai dengan keinginan rakyat,” kata Ibnu Shobir di Kantor DPRD Kota Surabaya, Selasa 14 Januari 2020.
Ibnu Shobir mengatakan, tim pansus akan memanggil dinas terkait, untuk memberikan alasan dan pernyataan, terkait kesiapan pengubahan nama jalan di Kota Surabaya. Termasuk pula pengubahan Jalan Bung Tomo menjadi Jalan Kencana.
Sehingga nantinya, jika ada masyarakat yang protes ke DPRD Kota Surabaya, tim pansus bisa memberikan jawaban dan alasan terkait berubahnya nama jalanan di lingkungan mereka.
“Saya juga belum mengerti alasan secara detilnya. Saya tahunya, dari Pemkot mengatakan, Bu Wali pingin mengembalikan sejarah nama jalan tersebut. Kan awalnya memang Jalan Kencana, namun diganti Jalan Bung Tomo karena beliau dimakamkan di Ngagel. Sejauh itu yang saya tahu, tapi untuk lebih detilnya pansus belum mengetahui. Kita minta detailnya biar kita juga mengerti dan paham,” kata Ibnu Shobir.
Menurut dia, sejauh ini alasan Pemkot ingin mengubah Jalan Bung Tomo menjadi Jalan Kencana dikarenakan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ingin nama Bung Tomo diabadikan di ruas jalan yang lebih panjang, yakni di Jalan Luar Lingkar Barat (JLLB) yang mengarah ke Teluk Lamong.
Pasalnya, Jalan Bung Tomo yang berada di kawasan Ngagel saat ini, hanya memiliki panjang tak lebih dari 1 kilometer.
“Setahu saya, alasannya mau diubah ya karena itu. Tapi kan tidak bisa semena-mena begitu. Keluarga mendiang dan warga setempat kan juga kena dampaknya. Makanya, kami minta ke Pemkot, setelah ada penolakan dari keluarga, lebih baik diganti jadi Jalan Makam Bung Tomo. Akan lebih mudah serta menjadi jawaban yang puas bagi semua pihak,” tutur Ibnu Shobir.
Advertisement