Penobatan Raja Charles III saat Krisis Ekonomi
Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi Inggris akan menjadi salah satu negara dengan kinerja ekonomi terburuk di dunia pada 2023. Bahkan, kinerja ekonomi Inggris pada 2023 akan menjadi yang terburuk di antara negara G20, termasuk Rusia yang terkena sanksi.
Lemahnya kinerja ekonomi Inggris, menurut IMF, didorong tingginya harga gas, kenaikan suku bunga, dan kinerja perdagangan yang lamban. Padahal, Kerajaan Inggris menggelar acara penobatan Raja Charles III, Sabtu 6 Mei 2023.
Upacara penobatan Raja Charles III pun menuai pro dan kontra karena digelar saat Inggris masih dihadapi dengan krisis biaya hidup dengan melonjaknya harga pangan dan energi.
Tidak seperti acara pernikahan yang dibayar keluarga Kerajaan, penobatan raja atau ratu merupakan salah satu acara kenegaraan di Inggris, sehingga biaya akan ditanggung dari pajak yang dibayar rakyatnya.
Dikutip dari Euro News, sebagian besar pengeluaran keluarga Kerajaan Inggris ditanggung pembayaran pajak tahunan yang dikenal sebagai Sovereign Grant. Pendanaan untuk Sovereign Grant berasal dari persentase keuntungan pengumpulan pendapatan Crown Estate atas tanah dan kepemilikan, yang dimiliki monarki selama masa pemerintahan mereka tetapi dikendalikan secara independen oleh sebuah dewan.
Berikut ini info grafis penobatan Raja Charles III dalam waktu lebih dari 70 tahun saat krisis ekonomi.
Penobatan Raja Charles III saat Krisis Ekonomi
Upacara penobatan Raja Charles III pertama terjadi di Kerajaan Inggris dalam waktu lebih dari 70 tahun.
Upacara berlangsung 90 menit. Undangan 2.200 pejabat tinggi dan pemimpin dunia, lebih sedikit dibanding 8.200 tamu penobatan Ratu Elizabeth II pada 1953
Penobatan Raja Charles III diperkirakan menelan biaya 113 juta Euro atau Rp 1,8 triliun. Penobatan Ratu Elizabeth II Rp 27,7 miliar setara dengan 56 juta Euro saat ini.
Sebagian besar pengeluaran keluarga Kerajaan Inggris ditanggung pembayaran pajak tahunan atau Sovereign Grant.
Pada 2022, pajak Sovereign Grant ditetapkan 97 juta Euro atau 1,50 Euro untuk setiap orang di Inggris. Sebagian besar pembayaran digunakan untuk pemeliharaan properti, biaya penggajian, pengeluaran perjalanan, dan acara resmi.
Upacara penobatan Raja Charles III menuai pro dan kontra, digelar saat Inggris krisis biaya hidup dengan melonjaknya harga pangan dan energi.