Penjualan Sandal dan Sepatu Kulit di Kawasan Industri PIER Naik
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) warga Desa Masangan, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, dekat kawasan industri PIER, makin berkembang. Selain bertani, warga menggantungkan hidup dengan usaha pembuatan keset, mebel sampai sandal kulit.
Lailatul Rif’ah, Sekretaris Desa Masangan mengatakan, industri rumahan terus bermunculan. Bahkan, kini menjadi ikon dan potensi produk unggulan desa. Hasil produksi dipasarkan ke luar daerah seperti Tanggulangin, Sidoarjo sampai Kalimantan.
“Masangan ini kecil tapi banyak aktifitas. Salah satunya geliat para pembuat keset, sandal, dan sepatu kulit,” kata Rifah.
Produksi sandal kulit sejak tahun 90-an. Awalnya hanya satu perajin sandal kulit. Kini berkembang sebanyak 5 kelompok perajin sandal kulit yang rutin berproduksi sepanjang tahun.
“Bahkan dari 1 kelompok perajin sandal kulit saja bisa menyerap hingga 12-15 tenaga pemuda sekitar,” terang Rifah.
Perajin sandal kulit Asyari sudah berproduksi selama 18 tahun. Ada sebanyak 15 orang tenaga kerja yang dikaryakan di industri rumahan tersebut.
Harga sandal produksi Asyari pun bervariasi. Tergantung ukuran, misalnya untuk anak dijual Rp27 ribu dan dewasa mulai Rp65 ribu. Saat Ramadan seperti ini, permintaaan sandal kulit memang cukup tinggi.
“Penjualan bisa lebih banyak 2-3 lipat dari biasanya. Permintaan sandal kulit meningkat dari awal Ramadhan sampai nanti menjelang Lebaran,” terang Asyari.
Ia pun merasa beruntung lantaran aparat desa mendorong makin munculnya industri ekonomi kreatif di Desa Masangan.
“Selain meningkatkan ekonomi keluarga saya, ekonomi desa juga menyerap tenga kerja sekitar,” pungkasnya. (emil)