Penjual Jas Hujan di Monas Laris Manis
Penjual jas hujan di sekitar kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, pada Senin malam meraup untung dari warga yang membanjiri kawasan itu untuk melewatkan pergantian tahun meski hujan turun sejak petang.
Seorang penjual jas hujan bernama Wahyudi mengaku hampir memperoleh pendapatan Rp1 juta hanya dalam waktu kurang lebih empat jam.
"Sudah laku empat lusin," kata Wahyudi, yang menjual jas hujan dengan harga satuan Rp20 ribu.
Ia mengaku sudah menyiapkan persediaan jas hujan dalam jumlah banyak, mengingat hujan juga turun pada perayaan Tahun Baru sebelumnya.
"Belajar dari pengalaman yang dulu, makanya bawa stok yang banyak," kata Wahyudi, warga Koja, Jakarta Utara.
Keuntungan serupa juga diperoleh Iwan, yang menjual jas hujan dengan harga yang tidak jauh berbeda dengan yang ditawarkan Wahyudi.
"Kalau hujan begini, pasti dicari," kata Iwan, yang sudah memperhitungkan datangnya hujan pada sore hari.
Tidak hanya penjual jas hujan, para penjual tikar juga menjadi meraup untung karena tingginya permintaan dari pengunjung Monas, yang sebagian mengalihfungsikan tikar untuk tutup kepala.
Ahmad yang mengaku sudah menjual tikar enam lusin pada Senin malam.
"Cuma Rp10 ribu. Sudah laku banyak," kata Ahmad, yang sehari-hari berjualan minuman di kawasan Monas.
Meski hujan masih mengguyur wilayah Monas dan sekitarnya, sebagian warga yang mengunjungi kawasan itu tampak enggan berteduh demi menikmati suasana pergantian tahun. (an/ar)