Penjual Bakso Granat Ingin Rumahnya Dipasang Jargas PGN
Penjual Bakso Granat di Jalan Ikan Tengiri nomor 45, Kelurahan Mayangan, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo bernama Suprianto ingin dipasang Jargas PGN. Karena saat pemasangan gratis jargas PGN beberapa bulan lalu, ia tengah pulang kampung, sehingga rumahnya masih belum terpasang jargas.
"Seingat saya habis hari raya, saat itu tengah pulang kampung ke Magetan, dan ternyata semua tetangga kanan-kiri sudah terpasang jargas semua, saya yang belum," ucap Suprianto di Warung Bakso Granat miliknya, Sabtu 14 Desember 2019 malam.
Pria berusia 60 tahun tersebut hingga saat ini bingung mau mengajukan pemasangan gratis jargas PGN ke mana. Dikarenakan, belum ada orang yang menawarinya kembali.
"Belum ditawari RT, maupun dari petugas PGN. Jujur saya ingin pakai, karena yang lain sudah pakai," ucapnya.
Untuk saat ini, ia masih menggunakan tabung gas LPG 3kg untuk kebutuhan memasak sehari-hari. Sedangkan di warung bakso miliknya, ia menggunakan bahan bakar arang untuk tetap menjaga bakso hangat.
"Kalau ada jargas kan katanya apinya jos. Warnanya biru dan cepat matang, itu kata tetangga sini, saya diiming-imingi," ujarnya.
Suprianto yang sudah tinggal sejak tahun 1977 di daerah ini, mengatakan ingin menggunakan jargas PGN karena irit.
"Saya kan buat ekonomi, buat masak setiap hari, katanya perbandingannya kalau kita pakai tabung gas semisal sebulan Rp 75 ribu, pakai jargas cuma Rp 50 ribu, kan lumayan selisih buat pelaku ekonomi seperti saya," terangnya.
Suprianto tidak khawatir pasca kejadian beberapa waktu lalu karena ada warga yang bakar-bakar sampah. Menurutnya, suatu perubahan selalu ada hambatan walau kecil.
"Dulu dari minyak tanah ke tabung gas, selalu ada kabar mudah meledak, tapi kita mau gak mau harus mengikuti perkembangan, kalau ada yang praktis kenapa gak, saya harap pihak PGN bisa memasang jargas di rumah saya," pungkasnya.