Penjemputan WNI di Kapal Diamond Princess Tunggu Perintah
Proses evakuasi 74 warga negara Indonesia (WNI) dengan menggunakan KRI Soeharso-990 akan segera dilakukan. Mereka akan dievakuasi dari Kapal Pesiar Diamond Princess di Jepang menuju Indonesia.
Diketahui, dalam kapal tersebut, ada ratusan penumpang yang sudah menjalani karantina selama 14 hari setelah ditemukannya kasus positif virus corona di kapal tersebut.
Presiden Joko Widodo telah menyatakan bahwa evakuasi akan segera dilakukan. Namun, belum diputuskan kapan evakuasi terhadap WNI yang ada di Kapal Diamond Princess akan dimulai.
KRI Soeharso-990 sendiri merupakan satu-satunya Kapal Perang Bantu Rumah Sakit yang dimiliki Indonesia.
Seperti dikutip dari Kontan, Kadispen Koarmada II Djawara Heny Twies Whimbo A menyampaikan, saat ini kapal dan kru sudah siap untuk diberangkatkan, tapi masih menunggu perintah selanjutnya.
"Kapal dan kru sudah siap. Tinggal menunggu perintah berangkat saja. Kami menyiapkan kapal dan kru," kata Whimbo pada Sabtu 22 Februari 2020 dikutip dari Kompas.
Wimbo menyebutkan, nantinya ada sebanyak 170 anggota tim Satgas yang berangkat dengan KRI Soeharso-990.
Sementara itu, WNI yang akan dijemput akan ditempatkan di dek khusus meskipun seluruhnya dinyatakan dalam keadaan sehat.
"Walau rekan-rekan dari Jepang dalam keadaan sehat, namun sesuai instruksi prosedur keamanan tetap dilaksanakan. Mereka akan ditempatkan di dek rumah sakit KRI dr. Suharso demi kebaikan semua orang," ungkap Whimbo.
Kru yang diizinkan melakukan kontak langsung dengan para WNI adalah tim khusus medis. Sedangkan kru KRI akan sangat dibatasi demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Total Waktu Pelayaran
Total waktu pelayaran kapal dalam rangka penjemputan WNI ini akan membutuhkan kurang lebih 14 hari. Para WNI akan diperlakukan sebagaimana prosedur yang ada. Mereka ditempatkan di dek khusus dan bukan ruang perawatan karena kondisinya dinyatakan sehat.
"Betul, perjalanan dari Jepang-Indonesia kan kurang lebih 14 hari, jadi pas (masa observasi)," jelas Whimbo.
Dengan demikian, setibanya di Indonesia, para WNI ini sudah selesai menjalani masa observasi dan akan diketahui apakah dalam keadaan sehat atau tidak.
Untuk rute yang akan ditempuh adalah Surabaya-Jepang-Surabaya/Jakarta, disesuaikan dengan perintah berikutnya.
Saat ini Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rahman mengatakan, pemberangkatan KRI Soeharso-990 masih menunggu koordinasi oleh kementerian terkait mengenai rencana evakuasi WNI dari Jepang.
"Sampai saat ini kami terus berkoordinasi dengan Menko PMK dan Menkes sebelum keputusan diambil Presiden," ungkap Fadjroel.
Benar saja, dari pantauan Ngopibareng.id di Dermaga Koarmada II, hingga saat ini KRI Seoharso-990 masih bersandar. Belum terlihat ada pergerakan sejak Jumat 21 Februari 2020.
Advertisement