Jemput Paksa Anak Kiai Cabul Jombang, Sejumlah Toko Memilih Tutup
Penjemputan paksa terhadap buron kasus pencabulan santri di Jombang berinisial MSAT berdampak sejumlah toko-toko di sekitar Pondok Pesantren (Ponpes) Siddiqqiyah Ploso Jombang tutup.
Aktivitas perdagangan di sekitar ponpes lumpuh sejak pagi ini, Rabu, 7 Juli 2022. Toko-toko tutup semua, mulai dari konter handphone, minimarket, dan lain-lain memilih tutup karena ada aktivitas simpatisan tersangka yang berkumpul di area ponpes.
Sugiman, 55 tahun, salah satu pedagang sayuran di Pasar Ploso menuturkan, aparat dari Brimob Polda Jatim tiba di Ploso sekira pukul 07.00 WIB. Suasana pasar yang awalnya tenang, berubah menjadi tegang.
"Jalan dialihkan semua, jadi mulai pukul 7 pagi pasar langsung sepi," katanya.
Beberapa pedagang akhirnya memilih menutup lapak akibat sepinya pembeli. "Orang-orang berkumpul di pinggir jalan semua, di dalam pasar jadinya sepi," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Polda Jatim kembali melakukan penjemputan paksa terhadap tersangka berinisial MSAT, anak salah satu pengasuh Ponpes Shiddiqiyyah, KH Muhammad Mukhtar Mukthi.
MSAT atau Moch Subchi Azal Tzani alias Mas Bechi diduga melakukan pencabulan terhadap sejumlah santrinya sejak tahun 2017. Beberapa upaya penjemputan terhadap tersangka selalu gagal karena massa simpatisan menghalau upaya polisi.
Pada Rabu, 7 Juli 2022 pagi sekitar satu SSK (Satuan Setingkat Kompi) Brimob Polda Jatim diterjunkan lagi di Ponpes Shiddiqiyyah, Ploso Jombang untuk menangkap pelaku.
Pantauan Ngopibareng.id, pasukan Brimob itu membentuk barikade menutup gapura Ponpes Shiddiqiyyah dengan dilengkapi tameng dan pentungan. Mereka mencoba menghalau massa yang datang yang diperkirakan berjumlah ratusan simpatisan.