Penjelasan Mengapa orang Asia Disebut Lebih Rentan Kena Hipertensi
Orang Asia disebut lebih rentan mengalami hipertensi dibanding penduduk lain di dunia. Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia (INASH) dokter Eka Harmeiwaty, menyebut jika orang Asia punya gen yang lebih sensitif pada garam dibanding ras lainnya.
“Ini merupakan salah satu faktor risiko terjadinya tekanan darah tinggi atau hipertensi dan ini berbeda dengan ras Kaukasia,” katanya, dikutip dari Antara, pada Sabtu 18 Mei 2024.
Sebab Risiko Hipertensi
Gen yang sensitif garam menurutnya bisa dibentuk akibat budaya makan yang telah terbentuk sejak dulu, dengan dominasi rasa asin. Di Jepang, Korea dan China misalnya, mereka menyukai makanan yang telah difermentasi seperti stinky tofu (tahu busuk), kimchi dan natto. Sedangkan di Indonesia, makanan seperti sambal, saos sambal, ikan asin sampai camilan dan makanan beku, didominasi rasa asin. “Garam itu menyebabkan resistensi cairan, makanya volume darah banyak, jadi, tekanan darah tinggi,” lanjutnya.
Sementara, prevalensi penderita hipertensi di Indonesia telah mencapai 34,1 persen berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) milik Kementerian Kesehatan dirilis tahun 2018.
Temuan ini sejalan dengan kondisi di rumah sakit yang banyak menerima pasien hipertensi dengan komplikasi seperti stroke, serangan jantung, gagal ginjal hingga cuci darah. Bila awalnya banyak ditemukan di pasien usia 55 tahun ke atas, trennya saat ini terus bergeser ke usia 30 sampai 40 tahun. Kondisi yang juga dialami secara global.
Tips Hindari Hipertensi
Eka menyarankan agar masyarakat tidak mengonsumsi garam lebih dari lima gram per hari atau setara dengan satu sendok teh per orang per hari. Ia juga menyarankan agar memasak lauk pauk di rumah dengan takaran bumbu yang dapat diatur, dibandingkan membeli makanan cepat saji. Selain itu, konsumsi daun seledri dan mentimun juga bisa dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
Perbanyak asupan air putih bagi penderita hipertensi serta tidak dianjurkan untuk minum kopi.