Penjelasan Barbie Kumalasari Soal Profesinya sebagai Pengacara
Barbie Kumalasari membantah semua tudingan yang dialamatkan kepadanya. Seperti diketahui, imbas dari kasus 'ikan asin', status Sarjana Hukum dan profesi pengacara istri siri Galih Ginanjar itu diragukan.
Apalagi mengutip data dari situs Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI) Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, status Barbie Kumalasari masih mahasiswa aktif di sebuah universitas di Jakarta Timur.
"Aku enggak mau menanggapi. Aku itu udah jelas lulus ujian, udah wisuda, terus aku juga menjalani PKPA (Pendidikan Khusus Profesi Advokat), dan aku juga sudah terdaftar di Pengadilan Tinggi," kata Barbie Kumalasari.
"Jadi kan kalau sudah sampai Pengadilan Tinggi ya enggak mungkin dong aku belum lulus, kan ada ijazahnya," imbuhnya.
Terkait namanya yang masih tercantum sebagai mahasiswi aktif di bagian administrasi kampus, Barbie Kumalasari punya jawaban sendiri.
"Kalau di web (kampus) itu kan bisa masalah administrasi ya. Itu tanyain aja sama web-nya, sama universitasnya, gitu aja. Saya kan udah menjalani," ucap Barbie Kumalasari.
Barbie Kumalasari mengklaim dirinya lulus pada 2015. Menurut Barbie, pihak yang mengungkit statusnya sebagai advokat sedang berusaha mencari popularitas.
"Saya ketawa aja, karena sekarang ini kan orang-orang semua berita tentang aku dari berlian, dari ini-itu, semua aji pansos. Jadi dihajar ini-itu," sebut Barbie Kumalasari.
Sementara itu, staf Universitas Azzahra tempat Barbie Kumalasari kuliah, menyebut Barbie Kumalasari sudah lulus sejak tahun 2012 lalu.
"Kumalasari itu mahasiswi sudah lulus, biasanya jika jarang berkomunikasi memang belum diganti datanya. Kumalasari masuk pada tahun 2010 dengan status pindahan dan lulus di tahun 2012," ucap Hamsah, Operator PDDIKTI Universitas Azzahra di Jakarta Timur.
Ia pun beralasan data di web kampusnya belum diperbaharui. "Semua data yang ada di website Dikti kampus sendiri karena memang belum ada pembaharuan dari staf kampus. Semua data milik Barbie Kumalasari yang ada di universitas tersebut sudah didiskusikan dan semua datanya sudah didapatkan. Semua akan diberitahukan ke media jika memang sudah ada kepastian dan persetujuan dari dekan Universitas Azzahra," tutur Hamsah.