Penjarahan di Palu, Jokowi Minta TNI Polri Jaga Toko Sembako
Presiden Joko Widodo minta Panglima TNI dan Kapolri memberikan pengamanan ekstra di pusat-pusat perbelanjaan dan toko-toko penjual sembako paska gempa dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
"Selain untuk mencegah penjarahan, pengamanan juga untuk memulihkan perekonomian rakyat yang lumpuh akibat gempa bumi dan tsunami jumat lalu," kata Jokowi di Istana negara, Selasa 2 Oktober 2018.
Selain mengamankan pusat-pusat perbelanjaan, TNI dan Polri juga diperintahkan mengawal setiap kendaraan yang pembawa bantuan, maupun pengangkut BBM.
"Tidak akan terjadi penjarahan kalau pemilik toko tetap melayani pembeli. Karena masyarakat butuh makan sementara toko tidak ada yang buka. Ini penyebab terjadinya penjarahan," ujarnya.
"Pemerintah akan bertanggung jawab atas kejadian tersebut dan akan membayarnya. Sekarang lagi dihitung kerugian pemilik toko yang barang dagangannya dijadikan bancaan warga," kata Presiden.
Menurut Jokowi, di kota Palu dan Donggala, saat ini masih dalam keadaan darurat, listrik padam, air bersih sulit didapatkan dan jaringan komunikasipun terganggu.
Selain itu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) juga belum beroperasi karena mesin pompanya rusak. "Sekarang sedang diusahkan mesin pompa manual, agar kebutuhan BBM segera terpenuhi," kata Jokowi.
Presiden juga menjelaskan banyaknya negara yang menawarkan bantuan. Raja Salman dari Arab Saudi, Senin 1 Oktober 2018 juga menelpon Jokowi untuk menanyakan bantuan apa yang diperlukan guna mengurangi beban dan penderitaan korban gema dan sunami. Penawaran bantuan juga disampaikan oleh PM Jepang, Australia, Malaysia dan Inggris.
"Kebutuhan dalam tanggap darurat terkait gempa, hari ini dibahas dalam rapat kabinet terbatas, kemudian akan ditawarkan kepada negara sahabat yang akan membantu," kata Presiden Jokowi.(man)