Penipuan Motor dan Curanmor Marak di Lamongan
Tidak hanya pencurian sepeda motor (curanmor), aksi penipuan motor juga sedang marak di Lamongan. Dan, modus operandinya pun beragam.
Sepekan ini, tercatat ada dua kejadian penipuan motor. Terakhir, korbannya dua bocah masih duduk di bangku SMP. Mereka terkena tipu daya lelaki tidak dikenal. Berkedok, minta tolong.
Kejadiannya, saat itu korban DAN, 14 tahun dan AAS, 13 tahun, keduanya warga Desa Sumberejo, Kecamatan/Kabupaten Lamongan sedang mengendarai sepeda motor Honda Vario Nomor Polisi S 2018 MR. Mereka dari rumah hendak menuju Alun Alun Lamongan.
Sesampainya di perempatan Jalan Sunan Drajad, tiba-tiba diberhentikan dua orang lelaki berkendaraan Honda Beat dan tidak dikenal. Dua lelaki tersebut minta bantuan untuk mencari adiknya yang hilang.
Seperti sapi dicocok hidungnya, sekalipun tidak kenal, korban tak mampu menolak. DAN dibonceng seorang pelaku dengan motor pelaku dan diturunkan di depan Lapas Jalan Soemargo, Kelurahan Tlogoanyar.
Sedang AAS dibonceng pelaku kedua dengan motor korban dan diturunkan di Taman Telaga Bandung Jalan Andanwangi, Kelurahan Sukomulyo. "Jarak kedua korban diturunkan terpisah ni kurang lebih dua kilometer," tutur seorang petugas Polres Lamongan, Jum'at 31 Maret 2023.
Selanjutnya sepeda motor dan handphone merk VIVO milik DAN yang dititipkan kepada AAS dibawa pelaku kedua dengan alasan akan diserahkan kepada DAN. Tetapi, setelah ditunggu cukup lama kedua pelaku tidak kembali.
Kemudian kedua korban masing-masing pulang ke rumah dan memberitahukan kejadian tersebut kepada keluarganya. Selanjutnya kasusnya dilaporkan ke Polres Lamongan.
Kasus penipuan motor berikutnya dialami Oktaviano, 46 tahun, warga Jalan Krembangan Jaya Selatan I / 14 Kelurahan Kemayoran, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya.
Sepeda motor merk Honda Beat Nomor Polisi L 4757 LK miliknya dibawa kabur Agus, 34 tahun, warga Desa Tlogo Sadang Kecamatan Paciran, Lamongan.
"Ditulung mentung. Sudah ditolong malah membawa kabur motor korban. Tapi, dalam kasus ini sepetinya pelaku sudah merencanakannya, "terang petugas polres tadi.
Awalnya, korban dan pelapor yang saling kenal bertemu di warung kopi giras Surabaya. Korban dimintai tolong oleh pelaku untuk mengantarkan pulang ke Paciran (Lamongan) dengan naik motor korban.
Keduanya pun berangkat. Sesampainya di rumah pelaku, korban diajak ke warung kopi yang ada di dekat rumah pelaku. Tidak.seberapa.lama, pelaku meminjam motor korban dengan alasan hendak mengambil uang di rumah saudaranya.
Namun, setelah ditunggu sekitar dua jam, pelaku tidak kunjung kembali. Korban berusaha menghubungi lewat handphone, tetapi juga tidak bisa.
Selanjutnya korban kembali ke rumah orang tua pelaku untuk menanyakan keberadaan pelaku. Ternyata, dijawab tidak tahu. Bahkan, korban sempat bermalam di rumah orang tua pelaku. Namun hingga esok hari pelaku juga tidak kunjung kembali.
Akhirnya, kejadian ini korban memutuskan melaporkan ke polsek setempat. Setelah itu korban pulang ke Surabaya.
Kepala Seksi Humas Polres Lamongan membenarkan adanya dua laporan kasus penipuan motor tersebut. "Keduanya sedang dalam penyelidikan," tandasnya.