Peningkatan Suplai Magma Gunung Marapi Status Siaga
Asap solfatara keluar dari kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Jembatan Gondolayu, Yogyakarta, Selasa 5 Maret 2024. Menurut data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) periode pengamatan 4 Maret 2024, terjadi tujuh kali erupsi dengan jarak luncur maksimal 2.600 meter dan menunjukkan peningkatan suplai magma masih berlangsung, hingga hari ini Selasa 5 Maret 2024, berada di tingkat aktivitas Siaga (level III).
Teramati enam kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur paling jauh 1,2 kilometer periode pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.
"Teramati enam kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.200 meter," tulis BPPTKG dalam keterangannya.
Dari sisi meteorologi, dalam periode pengamatan itu cuaca Merapi mendung. Angin bertiup tenang ke arah barat. Suhu udara 19,3-20 derajat celsius, kelembapan udara 72-99 persen, dan tekanan udara 873.1-918.3 mmHg.
"Tingkat aktivitas Gunung Merapi Level III (Siaga)," lanjut BPPTKG.
Gunung berapi yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng) mengeluarkan tujuh kali awan panas guguran secara beruntun ke arah barat daya, Senin 5 Maret sore.
Untuk mengantisipasi potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, BPPTKG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal lima kilometer) serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng (sejauh maksimal tujuh kilometer).