Pengusaha Kuliner Jateng Bantu Tangani Covid-19
Pemerintah Jawa Tengah Kembali menerima bantuan untuk penanganan virus Corona. Kali ini, bantuan datang dari seorang pengusaha kuliner Warung Makan Wongsolo.
Bantuan diterima langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di rumah dinasnya, Rabu, 22 April 2020. Diantaranya uang Rp 100 juta, 255 baju hazmat, 255 sarung tangan latex, 255 sepatu boot, 255 kacamata, dan 100 bungkus nasi kotak.
"Bantuan APD ini sangat bermanfaat. Sejumlah rumah sakit dan puskesmas sudah ngontak saya minta diberikan bantuan APD. Jadi energi dari Wongsolo Grup ini sangat bermanfaat," ujar Ganjar Pranowo.
Dalam kesempatan itu, Ganjar memastikan Jawa Tengah belum ada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Di tingkat daerah, baru Kota Tegal yang sudah menjalankan PSBB.
"Jadi, di Jateng belum ada PSBB. Baru Kota Tegal, dan saat ini Kota Semarang baru menyiapkan diri," paparnya.
Menurutnya, PSBB tidak perlu dilakukan jika imbauan pemerintah dapat dilaksanakan dengan baik.
"PSBB itu sakit, _lockdown_ itu sakit. Jadi, tidak berharap PSBB. Asalkan, kita semua dapat menjaga jarak, cuci tangan, memakai masker. Kesadaran itu penting," terangnya.
Ganjar juga menyinggung pengusaha kuliner, untuk dapat menerapkan kebijakan pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19.
"Mulai malam ini, paling lambat besok pagi. Tolong sampaikan kepada pengusaha kuliner untuk mengatur jarak tempat duduknya. Layout harus dirubah. Kalau itu bisa dilakukan, maka tidak akan PSBB," imbuhnya.
Ia mencontohkan kesadaran masyarakat di Taipe yang sadar akan pentingnya memutus rantai penyebaran COVID-19.
"Di Taipe tidak ada _lockdown_, tapi kalau kalau tidak bisa jaga jarak satu meter, maka diusir. Di Myanmar juga penataan pasarnya di kotak-kotak dengan jarak dua meter. Maka, kesadaran itu menjadi penting," terangnya.
Sementara, pemilik Warung Makan Wongsolo, Puspo Wardoyo mengatakan bahwa dirinya memberikan bantuan tersebut untuk penanganan COVID-19 di Jawa Tengah.
"Semoga ini bermanfaat, untuk penanganan COVID-19. Di rumah makan kita, sudah mengikuti aturan yang ada, jaga jarak, siapkan cuci tangan dan pakai masker," katanya.
Ia berharap, jika dilakukan PSBB tidak berdampak terhadap usaha kuliner.
"Kalau PSBB, kami berharap warung makan tetap bisa buka untuk suplai makanan ke warga," tandasnya.