Pengusaha Anyaman Bambu di Tulungagung Kecipratan Berkah Ramadan
Sentra kerajinan anyaman bambu milik warga Kelurahan Tertek, Kecamatan Tulungagung, Kabupaten Tulungagung, kecipratan berkah Ramadan. Sentra kerajinan anyaman bambu Crafi Rafi milik Kamirin, kebanjiran pesanan.
Dilansir dari laman Kelurahan Tertek, Kamirin, warga berusia 53 tahun itu dikenal telah menekuni kerajinan anyaman bambu, sejak tahun 1994. Sejumlah karyanya mulai dari tempat nasi, tempat tisu, hingga toples penyimpanan kue.
Menjelang Ramadan, Kamirin mengaku memperbanyak produk anyaman bambu berupa toples tempat kue dari anyaman bambu. Dikutip dari laman NU Jatim, produk toples anyaman bambu mengalami peningkatan pesanan dibanding bulan-bulan lain. Produknya yang bernama Crafi Rafi banyak diminati baik oleh warga Tulungagung juga di luar Jawa Timur, seperti Bali dan NTB.
Dibantu 20 pekerja di tempatnya, Kamirin memproduksi karya anyaman bambu dengan harga bervariasi, mulai dari Rp1.500 hingga Rp500 ribu. Kreasi yang terbuat dari kayu dibanderol hingga Rp1 juta per unitnya. "Untuk bulan Ramadan paling banyak kita membuat toples, tempat jajan, juga ranjang, ini persiapan bulan Syawal sudah masuk di mana banyak hajatan pernikahan," katanya.
Ke depan, pengusaha alumnus Sekolah Menengah Industri Kerajinan (SMIK) di Tulungagung ini, ingin meningkatkan pasar lokal, dibanding berorientasi pasar ekspor. Meski ia juga pernah menerima pesanan dari luar.
Menurutnya, pasar lokal memiliki risiko lebih ringan dibanding ekspor. Terutama dalam hal pemenuhan pesanan. Pasalnya, Kamirin juga dikenal sebagai kader NU sekaligus praktisi pengajar yang sering mengisi materi tentang industri kreatif di sekolah pun dari rumah ke rumah.