Pengurus NU Jember Jadi Tim Sukses, Siap-siap dinonaktifkan
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jember mengeluarkan surat edaran menyikapi pelaksanaan Pilkada serentak 2024. Dalam surat nomor 802/PC/A.I/L-32/2024 terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan seluruh pengurus NU Jember di semua tingkatan.
Surat edaran tersebut disampaikan melalui forum musyawarah dengan melibatkan seluruh pengurus MWC NU, di Kantor PCNU Jember, Sabtu, 7 September 2024.
Sekretaris PCNU Jember Hamid Pujiono mengatakan, sebagai organisasi keagamaan dan kemasyarakatan, NU secara kelembagaan sudah menarik diri dari segala aktivitas terkait politik praktis. NU menjaga jarak yang adil terhadap seluruh partai politik.
Komitmen tersebut tertuang dalam sembilan pedoman berpolitik warga NU yang diputuskan dalam Muktamar ke-28, di Pondok Pesantren Al Munawir Krapyak, Yogyakarta, pada tahun 1989.
Atas landasan itu, PCNU Jember melarang semua pengurus NU pada seluruh tingkatan terlibat sebagai tim sukses. Pengurus yang kedapatan terlibat, maka konsekuensinya akan dinonaktifkan.
Penonaktifan keanggotaan itu sesuai dengan edaran PBNU Nomor 1201 Tahun 2023 tentang Penonaktifan Pengurus Nahdlatul Ulama.
Tak cukup sampai di situ, PCNU Jember juga melarang tim sukses ataupun pasangan calon menggunakan fasilitas dan atribut NU saat melakukan kampanye. Baik kampanye konvensional dengan tatap muka maupun melalui media sosial.
“Apabila ada pengurus yang jadi tim sukses, maka akan dinonaktifkan. Hal itu sesuai edaran PBNU tentang Penonaktifan Pengurus Nahdlatul Ulama,” katanya.
Jika kemudian ada tokoh NU menjadi tim sukses maka dipastikan sebagai individu, tidak mewakili NU. Karena itu yang bersangkutan dilarang menggunakan fasilitas maupun atribut NU.
PCNU Jember nantinya melalui tim informasi dan teknologi juga akan memantau akun-akun media sosial para pengurus. Jika ditemukan pelanggaran teradap surat edaran, maka yang bersangkutan akan dinonaktifkan.
Namun, dalam menindak penggunaan atribut NU secara daring, PCNU Jember akan berhati-hati. Sebab, akhir-akhir ini juga banyak akun media sosial yang sengaja dibuat oleh orang yang tidak bertanggung jawab, dengan membuat seolah-olah akun tersebut miliki pengurus NU.
“Kita dengan segala keterbatasan, ada tim IT yang kita libatkan. Jika memang benar-benar akun resmi milik pengurus NU, maka dipastikan dinonaktifkan. Karena ini sudah menjadi pedoman bersama,” pungkasnya.