Pengurus Gapasdap Keluhkan Dermaga LCM Gilimanuk Saat Top Surut
Para operator kapal LCT di lintas Ketapang-Gilimanuk mengeluhkan kondisi perairan di sekitar dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk. Saat top surut, praktis kapal tidak bisa bersandar untuk melakukan bongkar muat. Kondisi ini, bisa berlangsung selama berjam-jam.
Ketua DPC Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Banyuwangi, Nurjatim, menyatakan, pada bulan Desember ini air surut di Pelabuhan Gilimanuk terjadi mulai pukul 03.00 WIB. "Pukul 03.00 WIB itu air mulai surut, top surut mulai sekitar jam 4 itu," jelasnya, Kamis, 14 Desember 2023.
Kondisi top surut ini, menurutnya, biasanya berlangsung antara tiga atau empat jam. Dia menyebut, ketika terjadi top surut, kapal sudah tidak bisa sandar untuk melakukan bongkar atau muat. "Tiga jam itu mereka hanya menunggu," katanya.
Sementara, di sisi Pelabuhan Ketapang tetap normal Sehingga kapal masih bisa muat. Namun karena di sisi Pelabuhan Gilimanuk tidak bisa sandar maka kapal LCT yang sudah terlanjur muat mengapung di laut. "Bahaya mengapung lama-lama di tengah laut," katanya.
Untuk diketahui, di Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk, masing-masing terdapat 3 dermaga LCM. Masing-masing dermaga terdapat empat kapal yang beroperasi sehingga total ada 12 kapal LCT.
Dari 12 kapal itu 3 kapal bongkar muat di Dermaga LCM Pelabuhan Ketapang, 3 kapal bongkar muat di Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk. Sedangkan 6 kapal sisanya melakukan pelayaran. Masing-masing 3 kapal menuju Gilimanuk dan 3 kapal menuju Ketapang.
Nurjatim menyatakan, di Pelabuhan Gilimanuk ada dermaga baru yakni Dermaga MB IV hasil peningkatan kapasitas dari dermaga ponton. Dia berharap ada kebijakan dari ASDP atau pihak lain yang berwenang agar Dermaga IV tersebut bisa dijadikan alternatif untuk bongkar. Paling tidak selama peak season ini.
"Jika memungkinkan itu bisa dipakai alternatif untuk bongkar di masa peak season. Ini bisa menjadi solusi kemacetan selama ini. Semua Aspek yang berpotensi menimbulkan kemacetan harus dicari solusinya," ungkapnya.
Akibat kapal LCT yang tidak bisa bongkar di Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk sempat mengakibatkan penumpukan kendaraan di Pelabuhan Ketapang. Bahkan penumpukan kendaraan sempat keluar dari pelabuhan. Khususnya kendaraan logistik yang akan menyeberang melalui dermaga LCM.
Beberapa sopir truk logistik yang menunggu di area parkir Pelabuhan Ketapang mengaku harus menunggu beberapa jam untuk menyeberang. Suradi, 50, warga Dadapan, Banyuwangi mengaku tiba di depan Pelabuhan Ketapang sekitar pukul 06.00 WIB. Hingga pukul 10.30 WIB, Dia belum bisa menyeberang.
"Saya tidak tahu penyebabnya, ini baru mau masuk dermaga LCM," jelas sopir truk Surabaya-Bali ini.
Hal yang sama juga disampaikan Gede.. Menurutnya, Dia tiba di Pelabuhan Ketapang sekitar pukul 09.00 WIB. Hingga pukul 10.30 WIB Dia masih belum menyeberang. "Saya tidak tahu penyebabnya," katanya.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang, Syamsudin menyatakan, pada saat libur Nataru nanti ada 3 kapal besar yang dioperasikan di lintas Ketapang-Gilimanuk. Kapal tersebut adalah KMP Jatra II, KMP Trimas Layla dan KMP Marisa Nusantara. "Bisa masuk di dermaga IV. Bisa diangkut Jatra, Trimas sama Marisa," ujarnya.