Pengunjung Sepi, Pedagang Pasar Turi Baru Minta Manajemen Gerak
Pedagang Pasar Turi Baru berharap agar pihak manajemen semakin mempromosikan pasar yang baru saja direnovasi itu. Hal itu berdampak pada pendapatan para penjual yang memiliki toko di sana.
Sebagian besar toko yang berada di dalam Pasar Turi Baru tampak telah terisi para pedagang. Namun, terlihat hanya sedikit pembeli yang berkunjung di pasar yang baru saja dibuka bulan Maret 2022, lalu itu.
Salah satu pedagang di lantai UG Pasar Turi Baru, Zainul mengatakan, seharusnya pihak manajemen Pasar Turi Baru melakukan upaya pemasaran, seperti memasang banner di depan pasar.
Harapannya, kata Zainul, upaya promosi tersebut dapat dilihat masyarakat yang kebetulan melintas. Kemudian, mereka akan penasaran dan bakal mengunjungi Pasar Turi Baru.
"Harapannya pengelola ini dikasih ada promo di luar, harusnya dikasih itu kaya banner di luar (gedung Pasar Turi Baru) gitu biar ramai," kata Zainul, ketika ditemui Selasa, 17 Mei 2022.
Penjual barang keamanan atau alat safety tersebut mengungkapkan, saat ini pemasukannya terbilang minim. Bahkan, masih lebih tinggi penjualannya ketika berjualan di Tempat Penampungan Sementara (TPS). "Meski tiap hari dapat pelaris, tetapi gak sampai seramai di bawah, di TPS. Peningkatan (pemasukan) dikit, dari pada pertama masuk," jelasnya.
Untuk saat ini, Zainul terpaksa harus mencari pelanggan sendiri, seperti menjual dagangan melalui online. Menurut dia, hal ini merupakan salah satu cara agar jualannya tetap dilirik pembeli.
Sementara itu, pedagang lain di Pasar Turi Baru, Bambang, memiliki harapan serupa. Ia ingin agar manajemen secepatnya memberikan solusi atas sepinya pembeli di pasar tersebut. "Ya bikin promo atau kalau bisa (pedagang) di atas yang sepi juga di tempatkan di bawah sini, supaya ramai," kata Bambang.
Bambang mengatakan, setiap harinya sangat sedikit masyarakat yang mengunjungi Pasar Turi Baru. Bahkan, dirinya sempat tidak mendapatkan pemasukan sama sekali dalam satu hari. "Sepi, kemarin gak dapat uang kosong. Awal pembukaan sudah sepi. Jarang ada yang laku, kalaupun laku ya dikit-dikit," ujar dia.
Penjual perabotan rumah tangga tersebut kemudian membandingkan ketika berjualan di TPS Pasar Turi. Ia menyebut, jika berjualan pada masa itu sangat menguntungkan karena banyak pembeli. "Di TPS pembelinya lumayan, kalau di sini sepi," jelasnya.