Kampanye Yang Tak Boleh Dilakukan Jokowi ke Pengungsi Lombok
"Sebentar-sebentar, yang ini enggak boleh, karena ini kampanye enggak boleh," Jokowi.
Dalam keterangan tertulisnya saat memberikan bantuan perumahan bagi korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu 2 September 2018, Presiden Jokowi minta seluruh warga penerima bantuan bisa bekerjasama dan menjaga sikap gotong royong.
"Kita ingin agar rumah-rumah yang ada ini dibangun secepat-cepatnya. Oleh sebab itu semuanya harus bekerja keras, gotong royong, karena kita ini sebentar lagi akan masuk musim penghujan. Paling tidak ada konstruksi jadi atapnya sudah bisa dibangun, sehingga bisa dipakai untuk berteduh kembali apabila musim hujan sudah datang," ujarnya, dalam keterangan resmi.
Adapun nilai bantuan dalam bentuk tabungan yaitu, Rp 50 juta untuk rumah rusak berat, Rp 25 juta untuk rumah rusak sedang, dan Rp 10 juta untuk rumah rusak ringan. Jokowi pun menitipkan agar dana tersebut betul-betul digunakan untuk pembangunan rumah.
Karena bantuan yang diberikan merupakan uang negara, Jokowi minta masyarakat bisa menggunakan sebaik-baiknya. Warga yang telah mendapatkan buku tabungan bantuan rumah, tidak serta-merta bisa mengambil seluruh uangnya tanpa ada pendampingan dari pemerintah.
"Nanti ada mekanisme ambil uangnya. Sudah dapat tabungan langsung diambil semua, enggak bisa, nanti enggak dipakai beli semen atau pasir malah yang lain, bantuan ini fokus pada bangun rumah kembali," kata dia.
Menanggapi bantuan ini, salah satu warga penerima yang berasal dari Karangkates, Lombok Utara, Raden Ranadi, mengaku gembira dengan kedatangan Jokowi dan juga bantuan rehabilitasi rumah warga yang rusak.
"Kita bersyukur, sebagai bentuk wujud kesyukuran, kita berharap di periode nanti beliau jadi presiden kita lagi," kata Raden.
Jokowi terlihat kaget dengan pernyataan dukungan Raden. Ia pun kembali menyela omongan Raden. "Sebentar-sebentar, yang ini enggak boleh, karena ini kampanye enggak boleh," jawab Jokowi disambut tepuk tangan warga.
Sementara itu berdasarkan siaran pers yang dirilis BNPB, 5.293 warga yang mendapatkan dana stimulan dari pemerintah yakni Kabupaten Lombok Barat (359), Kabupaten Lombok Utara (1.353), Kabupaten Lombok Timur (2.782), Kabupaten Lombok Tengah (779), dan Kota Mataram (20). Total nilai bantuan mencapai Rp 264 miliar.
"Masing-masing rumah rusak berat diberikan stimulus Rp 50 juta. Bantuan langsung ditransfer oleh Pemerintah dan masyarakat menerima dalam bentuk tabungan BRI," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho. (man)