Pengumandang Adzan Berpahala Besar, Ini Penjelasan Hadits
“Belakangan ramai disebut soal adzan. Dalam puisi yang ditulis ibu Sukmawati Soekarnoputri, ada perbandingan adzan dan kidungan. Terlepas dari persoalan tersebut, Ustadz tolong dijelaskan dalil-dalil tentang keutamaan adzan dan muadzin dalam berdakwah. Terima kasih”
Demikian pertanyaan dari Amiriah Imran, warga Kalijudan Surabaya pada ngopibareng.id.
Untuk menjawab masalah tersebut, M Alvin Nur Choironi, seorang ustadz yang berdakwah dengan pelbagai tulisan, member penjelasan berikut:
Adzan adalah sebuah ibadah. Tanpa kumandang Adzan , masjid sepi dari jemaah. Dengan Adzan, seseorang yang tak mengetahui waktu shalat, menjadi mengetahui. Seseorang yang disibukkan dengan kegiatan tertentu, saat mendengar Adzan , menyudahi kegiatannya dan melangkahkan kaki menuju masjid untuk shalat berjamaah.
Adakah lagu lain yang semerdu kumandang Adzan? Adakah lagu lain yang mampu menandingi nilai magis dan spiritual Adzan? Adakah lagu lain yang mampu menghentikan kesibukan seseorang?
Dengan berbagai kelebihan-kelebihan Adzan tersebut, tentu sangat layak jika orang-orang yang mengumandangkannya dijanjikan hal-hal yang begitu berharga? Bahkan Rasulullah SAW memberikan janji-janji yang sangat manis kepada seorang muadzin dalam beberapa haditsnya.
Berikut sembilan hadits Rasulullah yang menjelaskan keutamaan Adzan dan orang yang mengumandangkannya.
Pertama, pahala orang yang mengumandangkan Adzan begitu besar.Rasulullah SAW pernah menyebutkan, jika semua orang mengetahui besarnya pahala mengumandangkan Adzan , niscaya mereka akan berebut agar dapat jatah mengumandangkan Adzan meskipun dengan berbagai cara.
Hal ini disebutkan Imam Bukhari dan Muslim dalam sebuah hadits:
لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِى النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الأَوَّلِ ، ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلاَّ أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لاَسْتَهَمُوا
Artinya, “Seandainya orang-orang mengetahui pahala yang terkandung pada Adzan dan shaf pertama, kemudian mereka tidak mungkin mendapatkannya kecuali dengan cara mengadakan undian atasnya, niscaya mereka akan melakukan undian,” (HR Bukhari dan Muslim).(bersambung)
Advertisement