Penguatan Kerja Bareng Ekonomi RI-Maroko, Ini Langkah Awalnya
Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P. Marsudi, mengatakan, pihaknya akan selalu melakukan berbagai langkah guna peningkatan kerja sama di bidang ekonomi dengan negara lain. Termasuk di antaranya dengan Maroko, sebagai sahabat lama Indonesia dan mitra penting di Kawasan Afrika Utara.
“Ya, Maroko adalah sahabat lama Indonesia dan mitra penting di Kawasan Afrika Utara. Tahun depan kita akan merayakan 60 tahun hubungan diplomatik dan telah saya usulkan untuk diperingati dengan tema “INA-MAROC 60ing Forward," kata Menlu Retno dalam keterangan diterima ngopibareng.id, Rabu 30 Oktober 2019.
Hal itu diungkapkannya terkait kunjungan Menteri Luar Negeri, Kerja Sama Afrika dan Warga Maroko, Kerajaan Maroko, Nasser Bourita, di kantor Kemenlu Jakarta, pada Senin, 28 Oktober 2019.
Ini adalah kunjungan Menlu negara asing pertama ke Indonesia, setelah Menlu Retno kembali dipercaya sebagai Menteri Luar Negeri pada periode kedua Pemerintahan Presiden Jokowi dan dilantik pada 23 Oktober lalu.
Kedua Menteri Luar Negeri telah melakukan pertemuan bilateral dengan didampingi anggota delegasi masing-masing, bertempat di gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri.
Menlu Retno selanjutnya menjelaskan bahwa dirinya telah membahas prioritas kerja sama bilateral antarkedua negara di masa mendatang, utamanya penguatan kerja sama ekonomi.
Menlu menegaskan kepada mitranya mengenai pentingnya untuk segera memulai negosiasi PTA antarkedua negara dengan harapan hambatan tarif yang ada dalam hubungan perdagangan bilateral dapat dihilangkan.
“Dua diantara 4 MoU Kerja sama yang ditandatangani pada hari ini, terkait pula dengan upaya penguatan kerjasama ekonomi yaitu di bidang perikanan dan perindustrian," tambah Menlu Retno.
Selain itu, telah dibahas pula mengenai kerja sama ekonomi lainnya seperti di sektor industri halal, vaksin dan farmasi, energi dan infrastruktur.
Secara khusus, Menlu Retno telah menyampaikan keinginan BUMN Indonesia untuk dapat berpartisipasi pada proyek pembangunan infrastruktur di Maroko, seperti jalan dan jembatan, proyek rel kereta api dan perumahan. Karenanya, ia berharap Pemerintah Maroko dapat memberikan kemudahan-kemudahan.
Telah disampaikan pula undangan kepada Maroko untuk berpartisipasi pada Halal Summit 2020 yang akan digelar di Indonesia pada November 2020.
Di luar isu ekonomi, Menlu RI dan mitranya telah membahas pula mengenai kerja sama penanggulangan terorisme dan kerja sama dalam memporomosikan wajah Islam yang moderat.
Terkait hal ini, selain dua MoU yang tersebut di atas, telah ditandatangani pula 2 MoU di mengenai Counter-terrorism dan pertukaran informasi intelijen keuangan terkait pencucian uang dan pendanaan terrorisme.
Terkait situasi di Timur Tengah, Menlu Retno sampaikan, “Indonesia ingin agar Timur Tengah menjadi kawasan yang damai, stabil dan sejahtera, dan berharap semua pihak, termasuk Maroko ikut berkontribusi dalam menciptakan stabilitas dan perdamaian di Timur Tengah, khususnya melalui dialog," jelasnya.
Secara khusus, terkait Isu Palestina, Menlu Retno sampaikan bahwa solusi dua negara merupakan satu-satunya solusi, jika kita ingin melihat perdamaian yang lestari.
Menlu Maroko dalam kunjungannya ke Indonesia, selain mengadakan pertemuan bilateral dengan Menlu RI, juga telah melakukan kunjungan kehormatan kepada Wakil Presiden RI dan Ketua DPR RI.