Penghuni Protes Bendera Merah Putih Dicopot Pengelola Apartemen
Sebuah video viral seorang warga penghuni Apartemen Kalibata City memprotes pencopotan bendera merah putih yang dipasang di balkon apartemen.
Mereka mengajukan protes kepada pengelola karena mencopot bendera merah putih yang sudah mereka pasang tanpa izin pemilik bendera. Warga beralasan pemasangan bendera itu sebagai bentuk peringatan HUT RI ke-73. "(Alasan pencopotan) tidak jelas, malam ini ada pertemuan warga dan pengelola di tower Damar," kata Wenwen Zi, penghuni apartemen, Kamis, 16 Agustus 2018.
Dalam sebuah video yang viral di media sosial, terlihat sejumlah penghuni mempertanyakan tindakan pengelola apartemen yang sewenang-wenang itu. Seorang ibu bahkan menyatakan akan membawa masalah ini ke ranah hukum. Alasannya, pengelola telah masuk ke unit apartemennya tanpa izin, untuk mencopot bendera yang ia pasang di balkon.
Sebuah pesan berantai yang menyertai video itu juga menegaskan bahwa tindakan pengelola itu dilakukan kepada seluruh penghuni apartemen. "Penghuni lain juga mendapat intimidasi untuk mencopot bendera yang mereka pasang di unit masing-masing," kata warga penghuni apartemen itu.
Dalam pesan berantai itu juga dituliskan, "Kalibata City, masih di dalam wilayah Indonesia. Ini kenapa seperti negara dalam negara menurunkan bendera Merah Putih disaat seharusnya terpasang, merupakan penghinaan terhadap lambang negara. Yang menurunkan secara paksa dapat dikategorikan sebagai teroris. Hiduplah Bangsaku Indonesia Raya," katanya.
Menurut Wewen, insiden itu terjadi siang tadi. Saat ini penghuni apartemen masih menunggu penjelasan dari pengelola. "Kejadiannya sekitar jam 13.00 di tower Damar," katanya.
General Manager Kalibata City Ishak Lopung mengatakan tidak ada pemaksaan dalam mencopot bendera tersebut. Menurut dia, pengelola awalnya meminta warga yang bernama Nimas untuk memindahkan pemasangan bendera yang dipasang di reling balkon dan breket AC.
"Kami hanya meminta agar bendera dipasang di ground saja. Kan tidak enak juga kalau dipasang di balkon," ujarnya lewat telepon seperti dikutip media Jakarta.
Petugas keamanan Apartemen Kalibata City, kata Ishak, datang baik-baik dan meminta izin untuk masuk ke rumah Nimas agar bisa mencopot bendera. "Tapi setelah petugas sampai bawah, Bu Nimas justru bawa orang ramai dan marah-marah. Sekarang kami lagi berkumpul untuk membicarakan masalah ini," ujar Ishak.
Sementara itu, Kapolres Jakarta Selatan Kombespol Indra Jafar saat dimintai konfirmasi mengaku baru mengetahui kejadian itu dari media sosial. Sejauh ini polisi belum menerima laporan secara resmi dari warga terkait. "Belum ada laporan, kita tahunya dari medsos juga," ujarnya dikutip media di Jakarta.
Indra mengatakan pihaknya akan mengecek kebenaran informasi dalam rekaman video itu. Dia menurunkan anggota Polsek ke lokasi untuk meminta klarifikasi kepada pihak-pihak terkait. "Ini saya sudah meminta anggota Polsek untuk mengecek, untuk meminta klarifikasi. Kan kita tidak tahu kejadian sebenarnya seperti apa," katanya.
Namun, menurutnya, seharusnya tidak boleh ada pelarangan pengibaran bendera Merah-Putih terhadap warga negara Indonesia. "Ya seharusnya nggak boleh, tapi kita cek dulu sebenarnya seperti apa kejadiannya," ujarnya. (dtk/wit)