Penghujung Kemarau, Kebakaran Masih Ancam Lamongan
Kebakaran masih terus mengancam di penghujung musim kemarau di Lamongan. Bahkan, seminggu ini hampir setiap hari terjadi amukan api dengan berbagai sasaran.
Seperti kebakaran yang yang terjadi di wilayah pantura Lamongan. Rumah sekaligus gudang rosokan milik Nur Hamim, 57 tahun, warga Desa Tlogosadang Kecamatan Paciran, hari ini, Minggu 20 Oktober 2024.
Ketika warga setempat sedang tidur pulas, tepatnya sekitar pukul 03.30 WIB, bangunan berukuran 10 x 6 meter persegi itu dilalap api. Untungnya tidak sampai rata dengan tanah, karena api berhasil dilumpuhkan petugas Damkar Korwil Paciran yang membawa satu mobil tembak dan suplai air.
"Tidak ada korban jiwa. Kerugian materiil ditaksir Rp30 juta dan aset yang terselamatkan sekitar Rp120 juta," kata Samijo, koordinator damkar yang bertugas saat itu.
Informasinya, sumber api kebakaran diduga dari bara pembakaran obat nyamuk. Karena angin bertiup kencang, dimungkinkan ada serpihan kertas atau benda mudah terbakar terkena api obat nyamuk hingga mengakibatkan kebakaran.
Sehari sebelumnya, bangunan rumah susun berlantai tiga milik warga Dusun Sukomulyo, Desa Soko, Kecamatan Glagah. Masing-masing milik M. Ridho Al Buchory, 20 tahun, Asyik Syahroni, 61 tahun dan Nisa' A, 62 tahun.
Juga, kebakaran yang sempat membuat panik warga karena terjadi di pemukiman padat itu masih bisa diredam. Sebelum dua armada Damkar Korwil Lamongan beraksi hingga tuntas, warga sekitar juga membantu melakukan pemadaman meskipun menggunakan peralatan seadanya.
Tidak ada korban jiwa pada kebakaran sekitar pukul 15.30 tersebut. Hanya, kerugian materiil ditaksir total mencapai Rp100 juta. "Sedang aset yang bisa terselamatkan senilai Rp1 miliar lebih," ujar Suwanto, Korwil Damkar Lamongan.
Kabid Damkar Satpol PP Lamongan, Siswanto mengatakan seminggu ini kebakaran juga sering terjadi. Kebanyakan menyasar lahan dan semak di pedesaaan. Seperti semak ilalang atau rumpun bambu dan tanaman tegalan.
Penyebabnya, kebanyakan kelalaian warga. Didahului bakar sampah lalu ditinggal begitu saja. Tetapi, tidak jarang karena akibat membuang sembarangan putung rokok. "Meskipun kebakaran lahan, tetapi kalau tidak segera diatasi bisa mengancam kabaran lainnya. Untuk itu kami berpesan kepada masyarakat agar berhati-hati dengan api pada musim kemarau yang sangat kering ini," tandasnya.