Pengharum Ruangan Dari Minyak Jelantah Karya Siswa SD Al Azhar
Minyak goreng bekas atau biasa disebut jelantah kerap dibuang dan menjadi limbah rumah tangga. Namun di tangan terampil empat siswa Sekolah Dasar (SD) Islam Al Azhar 11 Surabaya, minyak jelantah diolah menjadi pengharum ruangan yang ramah lingkungan dan murah.
Empat siswa tersebut yaitu, Aisyah Samudera Falah, Rachma Amelia Faustina, Muhammad Rangga Putra Nugraha, Khalifah Garda Maulana Islami Nursyahputra.
Rachma Amelia Faustina, mewakili teman-temannya menceritakan ide awal pembuatan pengharum ruangan dari minyak jelantah ini dari keprihatinan melihat limbah minyak jelantah yang dibuang sia-sia.
"Saya melihat mama membuang minyak goreng bekas di rumah begitu saja. Dibuang rasanya kok sayang. Tapi, kalau digunakan untuk masak juga gak sehat. Akhirnya saya cari ide bagaimana minyak jelantah ini bisa bermanfaat," ujar Rachma.
Dalam kesempatan ini, Rachma dan kawan-kawan mempraktekkan bagaimana cara membuat pengharum ruangan dari minyak jelantah ini.
"Pertama saring minyak jelantah dengan saringan kertas. Lalu hasilnya dicampur dengan karbon aktif," kata siswa yang duduk dibangku kelas 6.
Lanjut Rachma, komposisinya setiap 50 ml minyak jelantah dicampur tiga sendok karbon aktif dan kembali disaring dengan saringan kertas. Hasil yang sudah disaring dicampurkan dengan cairan basa NaOH dan kemudian dipanaskan dengan direbus.
"Setelah direbut kemudian diendapkan, lalu didinginkan dalam cetakan selama 10 menit supaya padat. Kemudian diberi tetesan bibit minyak wangi sebagai sumber aroma pengharum. Untuk takaran minyak wangi bisa disesuaikan dengan keinginan kita sendiri," ujar Rachma.
Kata Rachma, pengharum ruangan yang diciptakan oleh kelompoknya merupakan produk yang aman dan sehat, karena menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan.
Kepala Sekolah SD Islam Al Azhar 11 Surabaya, Maman Damanhuri mengungkapkan dukungannya terhadap produk ramah lingkungan yang dihasilkan oleh muridnya. Ia pun mendorong agar produk ini bisa dikenalkan di masyarakat dan berguna.
"Saya berharap karya siswa ini bisa diterapkan oleh masyarakat dan berguna setiap harinya," kata Maman Damanhuri. (pts)
Advertisement