Penghapusan Tenaga Honorer, Walikota Eri Upayakan Tetap Bekerja
Rencana pemerintah melalui surat edaran (SE) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) akan melakukan penghapusan terhadap pegawai honorer.
Bila hal ini dilakukan, maka berpotensi menambah jumlah pengangguran di Surabaya. Hal ini disikapi oleh Walikota Surabaya Eri Cahyadi.
Menurut Eri Cahyadi, akan mengupayakan tenaga honorer yang ada di Kota Surabaya tetap bisa bekerja sesuai dengan kontraknya.
"Sebenarnya ketika diberlakukan dari kementerian ada penghapusan honorer, maka kami lakukan. Surabaya ini butuh untuk tenaga penyapuan, pengerukan saluran, tenaga survei. Nanti kami katakan bahwa mereka akan dikontrak sesuai dengan kebutuhan. Jadi bukan lagi tenaga kontrak, tapi tenaga survei dan lainnya," kata Eri, Rabu, 15 Juni 2022.
Lanjutnya, sebenarnya Surabaya butuh tenaga honorer untuk penyapuan, pengerukan saluran, tenaga survey dan lainnya.
Saat ini pihaknya, tengah menghitung nilai kontraknya dan berkoordinasi dengan MenPan-RB. Ia berupaya, agar seperti tenaga survei dan penyapuan tetap diperbolehkan karena sangat dibutuhkan pemkot.
"Kami tetap akan memohon tenaga survei, penyapuan tetap diperbolehkan. Sehingga pertama, Surabaya akan tetap terjaga pelayanan publiknya, termasuk nanti layanan KTP dan kebersihannya," jelasnya.
"Kedua, adalah ketika masih ada kontrak, jangan sampai ketika kita lepas nanti menjadi pengangguran. Nah, ini yang harus kita perhatikan betul," imbuhnya.
Eri menyadari, dengan penghapusan honorer ini akan menambah pengangguran dan menjadi beban Pemkot Surabaya. Untuk itu pekerjaan untuk warga harus tetap dijaga dan dipertahankan.
"Kalau saya secara pribadi bagaimanapun mereka adalah keluarga saya di Kota Surabaya. Salah satu untuk mencegah pengangguran adalah pekerjaan," tandasnya.
Sebelumnya, Eri juga mengungkapkan, jika untuk petugas penyapuan saja ada sekitar 1.000 lebih tenaga honorer.