Pengganti Osama bin Ladin dan Kemenangan Psikologis
Pengganti Osama Bin Ladin, Ayman Al Jawahiri (70 th) pada 2 Agustus tewas terkena serangan drone yang diluncurkan dari lokasi tim antiterorisme Amerika Serikat (AS) di wilayah perbatasan Afghanistan - Pakistan. Posisi Ayman mulai diditeksi awal 2022 setelah isteri dan anak perempuannya pindah dari perbatasan ke kota Kabul di apartmen milik salah seorang tokoh Taliban dari fraksi Hakkani.
Selama Taliban berkuasa sejak Agustus 2021, Al Qaeda tidak pernah melakukan aksi peledakan di Afghanistan krn secara historis Al Qaeda, paska tewasnya Osama bin Laden (OBL), Al Qaeda membantu Afganistan dalam menghadapi serbuan AS - Sekutunya ketika dibawah pemerintahan Mullah Umar. Aksi teror terhadap Afganistan sejak Oktober 2021 dilakukan oleh ISIS - K ( ISIS Provinsi Khorasan, Afghanistan).
Tewasnya Ayman merupakan kemenangan psikologis atau simbolik
AS karena sejak OBL tewas kegiatan operasional diserahkan pada para pemimpin lokal. Sejak keluar dari Afghanistan Agustus 2021, AS mempertahankan post kontra terorisme di sepanjang perbatasan Afghanistan - Pakistan.
Sepeninggal Ayman, ada beberapa tokoh Al Aqaeda yang potensial menjadi pengganti antara lain: Abu Muhammad Al Masri (perancang bom ladakan Kedubes AS di Tanzania dan Kenya), Saif Al Adil (Kol Ibrahim Mohammad Makawi - Kepala tim pengamanan OBL), Nasser Abdul Karim Al Wuhaysi (sekretaris pribadi OBL- pimpinan Al Qaeda di jazirah Arab), Khalid Al Habib - Mesir (komandan Al Qaeda di Afganistan Tenggara).
Al-Qaeda menjadikan Jamaah Islam (JI) sebagai patnernya dan berbagai ledakan besar dilakukan di Indonesia antara lain: bom natal, bom Bali, bom Atrium, bom Ritz Carlton. Berbeda dengan ISIS tujuan utamanya adalah mendirikan Khilafah, Al Qaeda tujuan utamanya adalah menguasai kembali Al Aqsha.
Namun JI dalam pedoman umum perjuangannya bertujuan mendirikan Khilafah Islam di Asia Tenggara. Di Indonesia jaringan JI lebih kuat dan terorganisir di banding dengan ISIS atau disebut juga Ansar Ad Daulah dan kadang kadang disebut juga Jamaah Anshar Ad Daulah.
DR KH As'ad Said Ali
Pengamat Sosial Politik, tinggal di Jakarta.