Penggalangan Dana Terorisme Berkedok Kotak Amal, Ini Kata LAZISNU
Akhir-akhir ini marak penggalangan dana kotak amal yang dilakukan untuk kegiatan separatis. Sayangnya aksi tersebut dibalut asas untuk membela agama. Terbukti ditemukannya belasan ribu kotak amal yang tersebar merata di penjuru negeri terhitung sejak Desember 2020. Dengan rincian Surabaya 1000 kotak, Yogyakarta 1200, Solo 2000 dan masih banyak yang lain.
Bagaimana pendapat Pimpinan Wilayah NU Care-Lembaga Amil, Zakat, Infaq dan Shadaqah (LAZISNU) Jawa Timur menanggapi hal ini? Ditemui di Masjid Al-Akbar Surabaya, Ketua PW NU Care-LAZISNU Jawa Timur Ahmad Afif Amrullah menegaskan mendukung para aparat keamanan yang berwenang mengusut tuntas penggalangan dana kotak amal ini.
Menurut Afif ini adalah masalah serius yang harus segera diselesaikan. Kepolisian bahkan harus bekerja ekstra untuk menghentikan praktik ini. “Banyak masyarakat nggak tahu dananya dibuat untuk apa. Dalihnya untuk kegiatan sosial kemanusiaan seperti membantu anak yatim dan duafa. Padahal untuk kegiatan terorisme, ini sangat berbahaya,” kata Afif.
Alumnus Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar ini menyebut, pengelola LAZISNU mengajak masyarakat selektif dan berhati-hati dalam menggelontorkan dana. Sebab, hal ini bisa berakibat fatal dan mengancam keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Terorisme itu berkaitan dengan ideologi. Ulama Nu dan Muhammadiyah menganggap terorisme bukanlah sebagai jihad. Itu pembenaran oleh pelaku teroris sendiri,” imbuh Afif.
Pria asli Lamongan itu lantas membagikan tips agar tidak salah menyumbang pundi-pundi.
Pertama, berikan dana sumbangan tersebut kepada orang yang sudah dikenal.
Kedua, uang tersebut bisa juga diamanahkan ke lembaga resmi yang sudah disahkan negara. Salah satunya LAZISNU. Karena, Lembaga ini juga nantinya akan dimintai pertanggungjawaban oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Sehingga mampu dipertanggungjawabkan.