Pengetahuan Pasien Tentang Rumah Sakit Penting di Era BPJS
Peresmian logo baru Rumah Sakit Mata Undaan (RSMU) sukses digelar pada Jumat, 10 Januari 2020. Selain itu, RSMU juga mengadakan seminar yang bertajuk "Tren Perilaku Konsumen Terhadap Pemilihan Asuransi dan Pelayanan Kesehatan".
Drs. Kresnayana Yahya M.Sc yang hadir sebagai pembicara mengatakan, asuransi dan rumah sakit merupakan mitra dalam layanan kesehatan.
"Karena saat bergandengan bisa menguntungan bagi masyarakat," kata Kresnayana, saat ditemui ngopibareng.id usai acara.
Asuransi, menurut Kresnayana Yahya, memiliki banyak kelebihan bagi masyarakat. Pengobatan apapun bisa tercover dengan asuransi saat ini.
Menurutnya pula, di era asuransi atau era BPJS ini yang harus disiapkan rumah sakit adalah pengetahuan dari sisi teknis ataupun medis.
"Dari segi teknis misalnya, seperti Rumah Sakit Mata Undaan yang beberapa waktu lalu membeli alat Pentacam yang tidak semua rumah sakit punya. Jadi banyak pasien yang mengunakan dari situ biaya akan tercover," jelas Kresnayana Yahya.
Perihal BPJS yang saat ini mengalami kendala dalam pembayaran. Kresnayana Yahya mengungkapkan bahwa hal tersebut juga harus dilihat dari beberapa aspek.
"Mengenai kesadaran masyarakat untuk membayar BPJS. Sekarang naik sedikit saja sudah koar-koar padahal kalau dia sakit manfaatnya sangat banyak," paparnya.
Ia mengimbau masyarakat agar bisa mementingkan kebutuhan yang menjadi prioritasnya.
"Lihat juga kebutuhannya, kalau beli kebutuhan lain seperti lipstik atau pun rokok bisa. Seharusnya untuk asuransi kesehatan yang lebih penting untuknya juga bisa," imbuhnya.
Selain kesadaran masyarakat, lanjut Kresnayana Yahya, haru diperhatikan pula baru berapa lama BPJS berjalan. Tentunya, memang banyak yang masih harus dibenahi tapi jangan lupa pula manfaat yang sudah diberikan.
Ia memprediksi bahwa BPJS akan dapat menstabilkan dana dengan baik ketika tarif terendahnya adalah 100 ribu per orang.
"Intinya BPJS dan RS sama-sama saling membutuhkan. Kalau tidak ada BPJS pun RS akan kesusahan untuk menerima pasien rujukan," pungkas Kresnayana Yahya.